Stasiun Bogor tambah loket tiket
1 Juli 2013 16:19 WIB
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai menerapkan tarif progresif KRL Commuter Line mulai Senin (1/7), besamaan dengan sistem tiket elektronik (e-ticket) dengan skema tarif yakni lima stasiun pertama Rp2.000 dan tiga stasiun berikutnya Rp500. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Bogor (ANTARA News) - Stasiun Besar Bogor menambah jumlah loket pembelian tiket guna mengakomodir penumpang kereta api yang jumlahnya membludak pada hari pertama diberlakukannya tiket elektronik multitrip dan tarif progresif, Senin.
"Ada 12 loket tiket untuk commuter line dan tiga loket untuk kereta ekonomi yang kita buka hari ini," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Darmin.
Darmin menyebutkan, loket tiket tersebut terbagi dua, sembilan tiket commuter line berada di pintu masuk di Jalan Kapten Muslihat dan tiga loket tiket di Jalan Dewi Sartika atau pintu masuk yang lama.
Meski sudah melakukan penambahan loket tiketing, namun loket yang tersedia belum mampu melayani penumpang kereta yang mengalami lonjakan, sehingga terjadi antrian pengambilan tiket di loket.
Antrian penumpang di loket terjadi hingga sepanjang 40 meter selama kurang lebih satu jam pada pagi hari.
Selain karena pemberlakuan tarif progresif baru, kepadatan penumpang di Stasiun Besar Bogor akibat adanya gangguan perjalanan kereta karena rusaknya kereta ekonomi di Stasiun Kalibata.
"Hari ini cukup kompleks, selain karena pemberlakuan tiket elektronik dan tarif progresif di mana masyarakat masih belajar bertahap menerapkannya, juga disebabkan adanya gangguan perjalan kereta," kata Darmin.
Pemberlakuan tarif progresif dengan public service obligation (PSO) ini menetapkan penumpang hanya dikenai tarif Rp2.000 untuk lima stasiun pertama dan Rp500 untuk setiap tiga stasiun berikutnya.
"Ada 12 loket tiket untuk commuter line dan tiga loket untuk kereta ekonomi yang kita buka hari ini," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Darmin.
Darmin menyebutkan, loket tiket tersebut terbagi dua, sembilan tiket commuter line berada di pintu masuk di Jalan Kapten Muslihat dan tiga loket tiket di Jalan Dewi Sartika atau pintu masuk yang lama.
Meski sudah melakukan penambahan loket tiketing, namun loket yang tersedia belum mampu melayani penumpang kereta yang mengalami lonjakan, sehingga terjadi antrian pengambilan tiket di loket.
Antrian penumpang di loket terjadi hingga sepanjang 40 meter selama kurang lebih satu jam pada pagi hari.
Selain karena pemberlakuan tarif progresif baru, kepadatan penumpang di Stasiun Besar Bogor akibat adanya gangguan perjalanan kereta karena rusaknya kereta ekonomi di Stasiun Kalibata.
"Hari ini cukup kompleks, selain karena pemberlakuan tiket elektronik dan tarif progresif di mana masyarakat masih belajar bertahap menerapkannya, juga disebabkan adanya gangguan perjalan kereta," kata Darmin.
Pemberlakuan tarif progresif dengan public service obligation (PSO) ini menetapkan penumpang hanya dikenai tarif Rp2.000 untuk lima stasiun pertama dan Rp500 untuk setiap tiga stasiun berikutnya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: