Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat mewaspadai peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Dukono di utara Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan aktivitas Gunung Dukono masih belum menunjukkan penurunan dan suara dentuman sesekali terdengar.

"Masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan beraktivitas seperti biasa," kata dia.

Pada 17 November 2023, PVMBG merekam kemunculan asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tebal setinggi 100 hingga 2.600 meter dari puncak Gunung Dukono.

Selain itu, terdapat 53 kali gempa letusan dengan amplitudo berkisar 7-34 milimeter dan lama gempa 33,39-65,56 detik.

Baca juga: PVMBG: Waspadai erupsi freatik Gunung Lokon Sulut

Hendra mengatakan terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 34 milimeter dan lama gempa 297 detik, kemudian satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 milimeter.

Selama dua bulan terakhir, aktivitas kegempaan di Gunung Dukono didominasi gempa letusan dan gempa tektonik jauh.

Meski demikian, gunung api yang memiliki ketinggian 1.335 meter di atas permukaan air laut tersebut saat ini masih berada pada status level II atau waspada.

PVMBG mengimbau wisatawan tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius dua kilometer. Pemukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak gunung api tersebut.

PVMBG juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Dukono selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Baca juga: Gunung Dukono erupsi lontarkan abu vulkanik setinggi 2,6 kilometer
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok NTT menyemburkan abu vulkanik setinggi 300 meter
Baca juga: PVMBG catat 41 kali gempa embusan Gunung Karangetang