Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengharapkan tarif progresif dan tiket elektronik yang diberlakukan PT Kereta Api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) tetap dapat menguntungkan kedua perusahaan, seiring meningkatnya pengguna kereta.

"Mudah-mudahan dengan harga tiket turun semakin banyak yang naik kereta, sehingga pendapatan tidak turun. Semoga jika masyarakat tahu tiket murah mereka mau pindah naik kereta api, dan mengurangi kemacetan," kata Dahlan Iskan dalam peresmian penerapan E-Ticketing dan tarif progresif secara menyeluruh bagi perjalanan KRL, di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin.

Dahlan mengatakan masyarakat lambat laun harus bisa mengoreksi pemikirannya bahwa saat ini tarif kereta jarak pendek murah. Selain itu menurut dia, masyarakat juga perlu membiasakan diri untuk menggunakan tiket berupa kartu elektronik.

"Saya mengharapkan modernisasi perilaku masyarakat bisa dimulai hari ini. Masyarakat umum, masyarakat tradisional, harus berperilaku modern dengan membeli tiket kartu, masuk dengan kartu dan keluar juga dengan kartu," ujar dia.

Dahlan menyadari bahwa masyarakat akan merasa kesulitan pada awal-awal penggunaan tiket kartu. Namun dia mengharapkan PT KAI dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) tidak mundur dengan penerapan E-Ticketing.

"Mungkin seminggu ini masyarakat masih akan `kagok`, tapi jangan karena satu dua orang `kagok` menggunakan tiket kartu lalu menjadi mundur. Ini harus terus maju," katanya.

Lebih jauh Dahlan juga meminta PT Telkom bisa berkomitmen dalam menyesuaikan kapasitas dan kualitas alat pembaca kartu, agar tidak rusak saat akan digunakan masyarakat.

PT KAI bersama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai hari Senin, menerapkan sistem karcis elektronik (e-ticketing) pada kereta api komuter dijalur Jabodetabek, yang nilai karcisnya ditentukan oleh jarak tempuh seorang penumpang atau berapa stasiun yang akan dilewatinya.

Dengan e-ticketing tersebut masyarakat dapat membeli dua jenis tiket perjalanan yakni untuk sekali perjalanan atau berlangganan, dengan sistem potongan saldo sesuai perjalanan.

PT KAI dan PT KCJ menyarankan masyarakat menggunakan kartu berlangganan untuk mengurangi antrean di loket.

Untuk tarifnya sendiri penumpang harus membayar tarif Rp2.000 untuk lima stasiun pertama dan Rp500 untuk setiap tiga stasiun berikutnya.