Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mendukung gelaran pameran seni Art Jakarta 2023 bersama Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI dan sejumlah institusi swasta, dengan menghadirkan ragam karya seni dari seniman lokal dan internasional.

“Kami ingin mendukung keberadaan event seperti ini karena bagi kami pariwisata dan ekonomi kreatif berhubungan dan berdekatan,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI Ni Made Ayu Martini saat menghadiri acara pembukaan Art Jakarta 2023 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut Ayu, gelaran pameran seperti Art Jakarta merupakan salah satu bagian penting bagi masyarakat, terutama mereka yang tertarik dengan seni. Ajang ini menjadi salah satu kegiatan untuk mendorong sektor ekonomi kreatif dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.

“Semua orang sekarang mau berlibur, semua orang sekarang mau nonton konser, semua mau mengekspresikan ketertarikannya terhadap seni,” kata Ayu.

Baca juga: Pameran seni Art Jakarta 2023 resmi dibuka 17-19 November 2023

Gelaran Art Jakarta merupakan salah satu pameran seni unggulan di Indonesia, dengan fokus jelas pada Asia Tenggara. Tidak hanya menampilkan karya-karya seni unggulan dari para seniman, Art Jakarta juga dijadikan sebagai forum internasional yang dinamis untuk semua pemangku kepentingan ekosistem seni, mulai dari seniman, kolektor, hingga investor.

Tahun ini, gelaran Art Jakarta 2023 diadakan di JIEXPO Kemayoran, tepatnya di Hall B3 dan C3 setelah pindah dari tempat Jakarta Convention Center (JCC) pada tahun-tahun sebelumnya.

Meski demikian, di hari pertama pembukaannya, pengunjung terlihat cukup banyak meramaikan pekan seni tahunan ini. Ada sekitar 40 galeri seni lokal dan 18 galeri seni dari luar negeri yang ikut serta dalam Art Jakarta 2023.

“Kemenparekraf tentu senang (acara ini) hadir dan membentuk sebuah ekosistem yang dapat meningkatkan tenaga kerja, kemudian kesejahteraan senimannya itu sendiri, memutar ekonomi, dan pariwisata,” kata Ayu.

Sepakat dengan Ayu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid mengatakan gelaran ini menjadi salah satu titik balik di industri seni dan ekonomi kreatif.

Menurutnya, situasi pandemi yang sempat menyelimuti dunia beberapa tahun ke belakang membuat masyarakat lebih semangat untuk menggerakkan kembali industri dan ekonomi di Indonesia.

“Hari ini saya meyakini bahwa kita ini bukan bounce back, tapi melambung ke depan. Jadi, pandemi memberikan (pelajaran penting untuk semua),” kata Hilmar.

Melalui gelaran ini, Hilmar berharap seniman-seniman di Indonesia dapat bangkit menjadi lebih besar di mata dunia. Dengan pindahnya lokasi Art Jakarta 2023 di JIEXPO yang di tahun-tahun sebelumnya ada di JCC membuat Hilmar optimis kebangkitan industri seni dan seniman lokal mulai mendapat perhatian masyarakat luas. “Fasilitas di JIEXPO ini memadai itu (berkembangnya industri seni di Indonesia). Semula kan di JCC, saya kira satu alasan yang mendasari itu adalah semakin bertambahnya minat (masyarakat Indonesia),” kata Hilmar.

Dia menambahkan, “Kita berharap ini bisa menjadi semacam sirkulasi kebudayaan. Jadi, pengunjung yang datang dapat mengenal (seni dari para seniman lokal dan internasional) dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang berbudaya seperti negara lain,” tutupnya.

Baca juga: tiket.com anugerahkan juara Jagoan Pariwisata 2023 kepada usaha wisata

Baca juga: Menparekraf: Nilai devisa pariwisata capai 6 miliar dolar AS

Baca juga: Menparekraf luncurkan Portal Indeks Kepariwisataan Indonesia