Hutama Karya merampungkan pembangunan Jalan Muri-Kwatisore tahap I
17 November 2023 21:59 WIB
PT Hutama Karya (Persero) merampungkan pembangunan fisik proyek Jalan Muri-Kwatisore Tahap I di Provinsi Papua Barat. ANTARA/HO-PT Hutama Karya
Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) merampungkan pembangunan fisik proyek Jalan Muri-Kwatisore tahap I yang menghubungkan Kampung Muri menuju Kampung Kwatisore di Papua Barat sepanjang 16 kilometer.
Proyek tersebut telah dilakukan tahap pengambilan sampel untuk uji laboratorium kelayakan standar jalan nasional, sehingga akan diserahterimakan pada akhir bulan November 2023, dan jalan dapat segera dilalui oleh masyarakat setempat.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa jalan yang menjadi bagian dari Jalan Trans Papua ini diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas antardaerah.
“Konektivitas antardaerah menjadi penting untuk ditingkatkan dan disegerakan, terutama agar pendidikan, informasi hingga aliran barang, jasa dan manusia berjalan lancar, efektif dan efisien,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menambahkan proyek jalan tersebut rampung lebih cepat dari target semula, yaitu bulan Februari 2024. Menurutnya, kualitas jalan, estetika hingga keberlanjutan lingkungan menjadi hal yang utama selama masa pembangunannya
Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan bahwa dalam pembangunan jalan ini Hutama Karya melaksanakan pekerjaan galian tanah, pengerasan berbutir dan pengaspalan jalan dengan bangunan pelintas box culvert dan plat decker.
Selama pembangunan jalan ini, katanya lagi, terdapat banyak tantangan mulai dari kondisi cuaca dan alam yang masih berupa hutan pelosok dengan kondisi geografis yang cukup berat, hingga sulitnya sinyal untuk berkomunikasi selama di lapangan.
’’Tantangan yang dihadapi di lapangan tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk menuntaskan proyek tepat waktu dan tepat mutu dengan selalu menerapkan K3 agar meminimalisir kecelakaan kerja di lapangan,’’ ujar Tjahjo pula.
Dia menyampaikan bahwa proyek senilai Rp137,8 miliar ini juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengerjaan struktur, seperti pemasangan batu, pembesian, pengecoran, dan beberapa sumber daya manusia (SDM) yang diberdayakan menjadi flagman di proyek Jalan Muri-Kwatisore.
Dalam menyelesaikan proyek ini Hutama Karya berkolaborasi dengan kontraktor lokal Papua, yakni PT Gema Papua melalui Kerja Sama Operasi (KSO) (Hutama-Gemapapua) dengan masing-masing porsi Hutama Karya sebesar 70 persen dan Gema Papua 30 persen.
“Dengan segera hadirnya Jalan akses Muri-Kwatisore ini diharapkan dapat memudahkan akses logistik dari perbatasan Papua Barat ke Papua Tengah, memudahkan siswa dan mahasiswa untuk mengakses perjalanan menuju sekolah atau perguruan tinggi serta dapat menjadi sarana transportasi penunjang perekonomian masyarakat setempat.’’ ujar Tjahjo pula.
Baca juga: Kementerian PUPR bantu pembangunan jalan di Maybrat Papua Barat
Baca juga: TNI AD bantu pemerintah membangun jalan di Papua Barat
Proyek tersebut telah dilakukan tahap pengambilan sampel untuk uji laboratorium kelayakan standar jalan nasional, sehingga akan diserahterimakan pada akhir bulan November 2023, dan jalan dapat segera dilalui oleh masyarakat setempat.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa jalan yang menjadi bagian dari Jalan Trans Papua ini diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas antardaerah.
“Konektivitas antardaerah menjadi penting untuk ditingkatkan dan disegerakan, terutama agar pendidikan, informasi hingga aliran barang, jasa dan manusia berjalan lancar, efektif dan efisien,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menambahkan proyek jalan tersebut rampung lebih cepat dari target semula, yaitu bulan Februari 2024. Menurutnya, kualitas jalan, estetika hingga keberlanjutan lingkungan menjadi hal yang utama selama masa pembangunannya
Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan bahwa dalam pembangunan jalan ini Hutama Karya melaksanakan pekerjaan galian tanah, pengerasan berbutir dan pengaspalan jalan dengan bangunan pelintas box culvert dan plat decker.
Selama pembangunan jalan ini, katanya lagi, terdapat banyak tantangan mulai dari kondisi cuaca dan alam yang masih berupa hutan pelosok dengan kondisi geografis yang cukup berat, hingga sulitnya sinyal untuk berkomunikasi selama di lapangan.
’’Tantangan yang dihadapi di lapangan tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk menuntaskan proyek tepat waktu dan tepat mutu dengan selalu menerapkan K3 agar meminimalisir kecelakaan kerja di lapangan,’’ ujar Tjahjo pula.
Dia menyampaikan bahwa proyek senilai Rp137,8 miliar ini juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengerjaan struktur, seperti pemasangan batu, pembesian, pengecoran, dan beberapa sumber daya manusia (SDM) yang diberdayakan menjadi flagman di proyek Jalan Muri-Kwatisore.
Dalam menyelesaikan proyek ini Hutama Karya berkolaborasi dengan kontraktor lokal Papua, yakni PT Gema Papua melalui Kerja Sama Operasi (KSO) (Hutama-Gemapapua) dengan masing-masing porsi Hutama Karya sebesar 70 persen dan Gema Papua 30 persen.
“Dengan segera hadirnya Jalan akses Muri-Kwatisore ini diharapkan dapat memudahkan akses logistik dari perbatasan Papua Barat ke Papua Tengah, memudahkan siswa dan mahasiswa untuk mengakses perjalanan menuju sekolah atau perguruan tinggi serta dapat menjadi sarana transportasi penunjang perekonomian masyarakat setempat.’’ ujar Tjahjo pula.
Baca juga: Kementerian PUPR bantu pembangunan jalan di Maybrat Papua Barat
Baca juga: TNI AD bantu pemerintah membangun jalan di Papua Barat
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: