Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Mohamed Moursi mengatakan tak akan ada revolusi kedua di Mesir menyusul protes massa menentang dia di seluruh negeri itu, kata beberapa laporan seperti dikutip Xinhua, Minggu.

"Tak ada ruang bagi pembicaraan apa pun yang bertentangan dengan keabsahan undang-undang dasar," kata Moursi kepada harian Inggris, Guardian. Moursi menyatakan jika ia mundur, itu akan merusak keabsahan penggantinya dan menjadi jalan untuk kekacauan tanpa akhir.

Moursi menyesalkan dekrit yang memberi dia kekuasaan luas. Ia merujuk dekrit November 2012 yang dipandang oposisi sebagai "kediktatoran" dan menjerumuskan Mesir ke dalam perpecahan.

Penentang Moursi menggelar pertemuan terbuka akbar di Kairo dan provinsi lain, untuk menyerukan penggulingan Moursi, sementara dia memperingati satu tahun pertama kekuasaan sebagai presiden.

Sementara itu ribuan pendukung Presiden, kebanyakan anggota Ikhwanul Muslimin, menyelenggarakan aksi duduk untuk hari ketiga berturut-turut guna mempertahankan keabsahan Moursi.

Penentang dan pendukung Moursi telah mempersiapkan pertemuan terbuka mereka, sehingga menimbulkan kekhawatiran bentrok antarkedua kubu.


(C003)