Proyek dengan luas lahan mencapai 50 hektare ini, lanjut Tebe, bakal menyerap pembudidaya rumput laut sebesar kurang lebih 100 orang yang tergabung dalam koperasi.
Ditjen Perikanan Budi Daya, lanjut dia, telah menemukan sistem yang tepat untuk pembibitan rumput laut yakni melalui kultur jaringan.
Baca juga: KKP percepat pendataan Kartu Kusuka untuk kejar target 100 persen
Baca juga: Menteri Trenggono Pamerkan Kampung Nelayan Modern ke Komisi IV DPR
“Kenapa Wakatobi, adalah bukan hanya cocok secara teknis tapi bagaimana dukungan daerah termasuk pemda yang sangat aktif membantu pusat. Kedua masyarakatnya sangat kolaboratif,” ujarnya.
Lebih lanjut, modelling rumput laut di Wakatobi ini juga memanfaatkan produk lokal yang ramah lingkungan dalam praktiknya.
Untuk pelampung, pihaknya menggunakan batok kelapa sebagai pengganti botol plastik sehingga mampu meminimalisir dampak mikro plastik di lingkungan.
Ketahanan batok kelapa sebagai pelampung juga diklaim mampu bertahan hingga 3 tahun atau 10 kali lebih tahan lama dibandingkan botol plastik.
Baca juga: KKP menyalurkan alat tangkap kepada nelayan di Kota Sorong
Baca juga: KKP sebut potensi ekonomi ikan tilapia capai 13,9 miliar dolar AS