TNI AU sebut 2 pesawat Super Tucano dalam kondisi siap terbang
17 November 2023 15:48 WIB
Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/sgd/tom/aa.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - TNI Angkatan Udara menyatakan bahwa dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (16/11) dalam kondisi siap terbang dan digunakan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 dalam kondisi sangat baik dan tidak ada masalah.
"Kondisinya serviceable, artinya, pesawat sangat siap untuk terbang dan sangat siap untuk dipergunakan," ucap Agung.
Agung menjelaskan, pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skuadron 21 Lanud Abd Saleh Malang tersebut, merupakan pesawat yang siap untuk diterbangkan tanpa ada masalah sama sekali pada hari kejadian kecelakaan tersebut.
Menurutnya, pesawat yang tiba di Indonesia dari Brasil pada 2012 tersebut, merupakan pesawat yang modern dan canggih. Sebelum melakukan penerbangan pada Kamis (16/11) pukul 10.51 WIB tersebut, kondisi pesawat tersebut dalam kondisi prima.
"Tidak ada masalah sama sekali dengan pesawatnya. Pesawat tersebut modern dan canggih," tuturnya.
Baca juga: Tim investigasi fokus cari "Flight Data Recorder" pesawat jatuh
Baca juga: TNI AU bentuk tim investigasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano
Super Tucano merupakan pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi pabrikan Embraer Brasil. Pesawat itu memiliki kemampuan serang anti-gerilya, pengendali udara depan, serta kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara dan lainnya.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang kurang lebih pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.
Pesawat tersebut take off pada pukul 10.51 WIB dan hilang kontak pada 11.18 WIB. Dua pesawat mengalami hilang kontak usai melakukan manuver formasi dan menembus awan. Dugaan awal, jatuhnya pesawat tempur tersebut akibat cuaca buruk.
Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang, Jawa Timur.
Baca juga: Korban kecelakaan pesawat Super Tucano naik pangkat
Baca juga: Jenazah Pilot Yuda Seta dimakamkan di TMP Madiun
Tiga korban yang dimakamkan di TMP Suropati, pada Jumat tersebut adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.
Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 dalam kondisi sangat baik dan tidak ada masalah.
"Kondisinya serviceable, artinya, pesawat sangat siap untuk terbang dan sangat siap untuk dipergunakan," ucap Agung.
Agung menjelaskan, pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skuadron 21 Lanud Abd Saleh Malang tersebut, merupakan pesawat yang siap untuk diterbangkan tanpa ada masalah sama sekali pada hari kejadian kecelakaan tersebut.
Menurutnya, pesawat yang tiba di Indonesia dari Brasil pada 2012 tersebut, merupakan pesawat yang modern dan canggih. Sebelum melakukan penerbangan pada Kamis (16/11) pukul 10.51 WIB tersebut, kondisi pesawat tersebut dalam kondisi prima.
"Tidak ada masalah sama sekali dengan pesawatnya. Pesawat tersebut modern dan canggih," tuturnya.
Baca juga: Tim investigasi fokus cari "Flight Data Recorder" pesawat jatuh
Baca juga: TNI AU bentuk tim investigasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano
Super Tucano merupakan pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi pabrikan Embraer Brasil. Pesawat itu memiliki kemampuan serang anti-gerilya, pengendali udara depan, serta kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara dan lainnya.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang kurang lebih pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.
Pesawat tersebut take off pada pukul 10.51 WIB dan hilang kontak pada 11.18 WIB. Dua pesawat mengalami hilang kontak usai melakukan manuver formasi dan menembus awan. Dugaan awal, jatuhnya pesawat tempur tersebut akibat cuaca buruk.
Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang, Jawa Timur.
Baca juga: Korban kecelakaan pesawat Super Tucano naik pangkat
Baca juga: Jenazah Pilot Yuda Seta dimakamkan di TMP Madiun
Tiga korban yang dimakamkan di TMP Suropati, pada Jumat tersebut adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.
Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: