Hamas siap hadapi perang jangka panjang dengan Israel
17 November 2023 10:27 WIB
Arsip - Sejumlah warga mengangkut para korban dari sebuah gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (17/10/2023). ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/tm/am.
Gaza City (ANTARA) - Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa pasukan perlawanan di Jalur Gaza siap menghadapi perang berkepanjangan dengan tentara Israel.
Dalam rekaman pidatonya, Kamis (16/11), Haniyeh memuji ketahanan rakyat Palestina dan koordinasi faksi-faksi perlawanan untuk membubarkan kemampuan tentara Israel dan melemahkannya di berbagai bidang.
“Jika musuh menginginkan pertempuran yang panjang, kapasitas kami lebih panjang dari musuh kami. Perlawanan kami akan menjadi kata penentu yang menunjukkan bahwa pasukan perlawanan terus memerangi musuh Zionis dan akan muncul sebagai pemenang," kata dia.
Dia kemudian menyoroti kemenangan yang dicapai oleh anggota perlawanan Hamas di Jalur Gaza.
"Para pahlawan perlawanan sedang menulis halaman kejayaan di Gaza, sebanding dengan lawan-lawan mereka dalam hal kepahlawanan dan keberanian, dengan memberikan pukulan yang menyakitkan kepada tentara musuh dan kendaraan militernya," ujar Haniyeh.
Dia mengatakan bahwa dunia akan menyaksikan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, dan faksi-faksi perlawanan mengalahkan pendudukan Israel di Gaza, seperti yang mereka lakukan 18 tahun lalu ketika Israel diusir keluar dari Gaza pada 2005.
“Mereka (Israel) tidak akan menuai apa pun kecuali lebih banyak kegagalan, kekecewaan, dan kekalahan," kata Haniyeh.
Haniyeh menganggap penduduk Gaza dan kelompok perlawanan telah menggagalkan tujuan dan rencana musuh untuk mengungsi atau mengambil kembali sandera secara paksa.
Sementara itu, ia menyerukan implementasi resolusi-resolusi yang dihasilkan dalam KTT Organisasi Kerja Sama Islam serta KTT Liga Arab pekan lalu, terutama untuk segera menghentikan agresi, mencabut blokade Gaza, melindungi tempat-tempat suci, serta mewujudkan aspirasi rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan.
Haniyeh juga menekankan pentingnya segera membentuk sebuah komite yang terdiri dari beberapa negara, yang bertugas memantau pelaksanaan keputusan yang dikeluarkan oleh KTT tersebut.
Baca juga: Situasi terkini Gaza, Israel klaim terdapat terowongan di RS Al Shifa
Baca juga: Hizbullah bersumpah taklukan rezim Israel jika perang di Gaza meluas
Baca juga: Iran: Front perlawanan tetap dukung Hamas lawan penjajah Israel
Baca juga: Israel bersumpah akan buru Hamas di Gaza dan seluruh dunia
Sumber: Anadolu
Dalam rekaman pidatonya, Kamis (16/11), Haniyeh memuji ketahanan rakyat Palestina dan koordinasi faksi-faksi perlawanan untuk membubarkan kemampuan tentara Israel dan melemahkannya di berbagai bidang.
“Jika musuh menginginkan pertempuran yang panjang, kapasitas kami lebih panjang dari musuh kami. Perlawanan kami akan menjadi kata penentu yang menunjukkan bahwa pasukan perlawanan terus memerangi musuh Zionis dan akan muncul sebagai pemenang," kata dia.
Dia kemudian menyoroti kemenangan yang dicapai oleh anggota perlawanan Hamas di Jalur Gaza.
"Para pahlawan perlawanan sedang menulis halaman kejayaan di Gaza, sebanding dengan lawan-lawan mereka dalam hal kepahlawanan dan keberanian, dengan memberikan pukulan yang menyakitkan kepada tentara musuh dan kendaraan militernya," ujar Haniyeh.
Dia mengatakan bahwa dunia akan menyaksikan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, dan faksi-faksi perlawanan mengalahkan pendudukan Israel di Gaza, seperti yang mereka lakukan 18 tahun lalu ketika Israel diusir keluar dari Gaza pada 2005.
“Mereka (Israel) tidak akan menuai apa pun kecuali lebih banyak kegagalan, kekecewaan, dan kekalahan," kata Haniyeh.
Haniyeh menganggap penduduk Gaza dan kelompok perlawanan telah menggagalkan tujuan dan rencana musuh untuk mengungsi atau mengambil kembali sandera secara paksa.
Sementara itu, ia menyerukan implementasi resolusi-resolusi yang dihasilkan dalam KTT Organisasi Kerja Sama Islam serta KTT Liga Arab pekan lalu, terutama untuk segera menghentikan agresi, mencabut blokade Gaza, melindungi tempat-tempat suci, serta mewujudkan aspirasi rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan.
Haniyeh juga menekankan pentingnya segera membentuk sebuah komite yang terdiri dari beberapa negara, yang bertugas memantau pelaksanaan keputusan yang dikeluarkan oleh KTT tersebut.
Baca juga: Situasi terkini Gaza, Israel klaim terdapat terowongan di RS Al Shifa
Baca juga: Hizbullah bersumpah taklukan rezim Israel jika perang di Gaza meluas
Baca juga: Iran: Front perlawanan tetap dukung Hamas lawan penjajah Israel
Baca juga: Israel bersumpah akan buru Hamas di Gaza dan seluruh dunia
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: