Semarang (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan ikut memantau perkembangan penyelidikan kasus dugaan pencurian sebanyak 250 batang bahan peledak jenis dinamit milik PT Multi Nitrotama Kimia (MNK).

"Kita ikut memantau penyelidikan kasus pencurian dinamit, terutama dari aparat teritorial kita mulai dari Jawa Barat," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Semarang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan usai memantau langsung pembagian dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Besar Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Purnomo, pihaknya sudah meminta jajaran kepolisian agar menelusuri dan menyelidiki sampai tuntas kasus hilangnya ratusan batang dinamit yang akan digunakan untuk kegiatan pertambangan itu.

"Sejauh ini kita belum mendapat laporan dari kepolisian mengenai perkembangan penyelidikannya," ujar Purnomo.

Purnomo mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik terkait dengan kasus tersebut karena petugas kepolisian telah mengambil langkah-langkah preventif.

"Sampai saat ini, kasusnya ditangani oleh kepolisian dan kita (Kementerian Pertahanan, red) akan turun tangan setelah kepolisian menyatakan tidak bisa menanganinya," katanya.

Seperti diwartakan, sebanyak dua boks berisi 250 batang dinamit hilang dalam perjalanan dari gudang PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Subang menuju ke PT Batu Sarana Persada di Bogor, Jawa Barat.

Hilangnya ratusan dinamit itu setelah dilakukan pengecekan oleh kru dan kepala teknik tambang PT Batu Sarana Persada, dimana terpal truk pengangkut dinamit sobek dan setelah dicek ternyata dua dus berisi dinamit seberat 50 kilogram telah hilang.

Berdasarkan penyelidikan sementara, kepolisian menduga pelaku pencurian 250 batang dinamit itu adalah kawanan bajing loncat yang sering beraksi di jalur yang dilalui truk pengangkut dinamit.

(KR-WSN/Z003)