Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Senator Australia Don Farrell membahas penguatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang berfokus dalam pengembangan kendaraan listrik (EV), perdagangan gandum dan daging sapi.

Senator Don Farrell melihat adanya potensi bagi kedua belah pihak dalam bidang tersebut.

"Kami telah berkunjung ke salah satu industri tepung terigu terbesar Indonesia di Makassar yang sebagian besar bahan baku gandumnya berasal dari Australia. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan gandum di Indonesia,” kata Don Farrell dikutip melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Dari pihak Indonesia, Menko Airlangga menyampaikan harapan akan dukungan Australia dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan (food security), khususnya kepastian pasokan gandum dan daging sapi.

Hal itu dikarenakan adanya ancaman fenomena El Nino yang tengah membayangi sektor pangan nasional. Bahkan fenomena alam tersebut secara tak langsung akan menyebabkan inflasi untuk harga-harga pangan.

“Namun, dengan adanya kerja sama perdagangan yang erat antara Indonesia dan Australia, akan dapat meminimalkan risiko tersebut,” ujar Menko Airlangga.

Sebagai negara dengan cadangan mineral kritis (critical mineral) terbesar dunia, Menko Airlangga dan Senator Don Farrell juga memiliki kesamaan pandangan bahwa mineral kritis merupakan kepentingan bersama, dan pembahasan itu merupakan elemen penting untuk transisi energi di kedua negara.

Menko Airlangga menyambut baik visi Australia mengingat hal tersebut sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri EV.

Lebih lanjut, Senator Don Farrel dan Menko Airlangga juga berdiskusi terkait kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Menko Airlangga menjelaskan bahwa saat ini pembangunan IKN telah mencapai lebih dari 30 persen, khususnya di kawasan inti pemerintahan.

“Kami menargetkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada tahun 2024 sudah bisa diselenggarakan di IKN. Untuk mendukung pengembangan kota yang hijau, inklusif, cerdas, dan tangguh, kami mengembangkan sumber renewable energy di Kalimantan Utara, khususnya hidrogen hijau, dengan kapasitas 10 GW,” ungkapnya.

Meneruskan pembicaraan tersebut, Menko Airlangga mengundang Australia untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang energi bersih, seperti hidrogen dan panel surya. Hal tersebut menimbang bahwa Indonesia mempunyai panel surya terapung (floating solar panel) terbesar di Asia Tenggara, dan ketiga terbesar di dunia. Panel surya itu dipasang di atas Waduk Cirata, Jawa Barat dengan luas 200 hektar (ha) dan berkapasitas 192 megawatt peak (MWp).

Sebagai penutup diskusi, Senator Don Farrel menyatakan dukungan Australia bagi aksesi Indonesia pada OECD, serta kesiapan untuk mendukung secara aktif melalui Program Prospera.

Baca juga: RI lihat peluang kerja sama dengan Australia dalam pengembangan SDM

Baca juga: IABC: Kerja sama dengan Australia peluang dorong pertumbuhan ekonomi