Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pidie, Aceh menyatakan bahwa daerah tersebut saat ini memiliki 3.099 hektare lahan tambak perikanan produktif.

“Tambak di Pidie semuanya difungsikan, dan masa panennya dalam setahun bisa mencapai dua kali,” kata Kabid Perikanan Budidaya DKP Pidie, Erna, di Pidie, Kamis.

Erna menyebutkan, luasan tambak tersebut tersebar di tujuh kawasan, yakni Kecamatan Muara Tiga seluas 382 hektare, Batee 462 hektare, Pidie 427 hektare.

Kemudian, kata dia, juga ada di Kecamatan Kota Sigli seluas 70 hektare, Simpang Tiga 496 hektare, Kembang Tanjung 697 hektare dan di Kecamatan Glumpang Baro mencapai 565 hektare.

Tambak tersebut membudidayakan ragam usaha perikanan, mulai dari udang vaname, udang windu, ikan nila, hingga ikan bandeng. Produksinya mencapai 6.044 ton dalam setahun.

"Untuk angka produksinya dari luas lahan tersebut mencapai 6.044,7 ton, diantaranya udang vaname 2.845 ton, udang windu 97,0 ton, nila 74,7 ton, Bandeng 2.146 ton," ujarnya.

Ia menambahkan, produksi udang dalam satu hektare laha itu bisa mencapai 800 kilogram (kg) hingga maksimal 1,5 ton jika saat proses budidaya tidak terserang penyakit baik yang disebabkan oleh air atau pakannya.

Untuk mencegah penyakit, lanjut dia, penyuluh perikanan biasanya mengarahkan atau memberikan vitamin pada penambak. Terutama pada ikan yang sudah terlihat sakit.

"Saat penyuluh ke lapangan biasanya diberi arahan seperti memberi vitamin jika sudah terlihat ada yang sakit dan hendaknya harus dipanen segera, biar yang lainnya tidak terserang penyakit,” kata Erna.

Baca juga: Budidaya sistem bioflok di Bireuen hasilkan 1 ton lebih ikan tawar

Baca juga: Pertamina tambah kuota BBM nelayan di Aceh Barat jadi 176 kl/bulan

Baca juga: DKP ajak masyarakat aktif awasi wilayah konservasi laut Aceh