Dubes Inggris serahkan salinan 120 manuskrip Jawa kepada Sultan HB X
16 November 2023 17:27 WIB
Duta Besar Inggris untuk RI yang baru Dominic Jermey menyerahkan perangkat penyimpan berisi salinan digital 120 manuskrip atau naskah kuno Jawa kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (16/11/2023) ANTARA/Luqman Hakim.
Yogyakarta (ANTARA) - Duta Besar Inggris untuk RI yang baru Dominic Jermey menyerahkan salinan digital 120 manuskrip atau naskah kuno Jawa kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Manuskrip Jawa yang telah didigitalisasi oleh British Library itu diserahkan Jermey dalam sebuah "hard disk drive" atau perangkat penyimpan kepada Sultan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
"Kami menyampaikan manuskrip yang luar biasa ini agar tidak hanya bisa dirawat tapi juga dapat tersedia untuk diakses oleh masyarakat terutama untuk belajar tentang warisan budaya yang adiluhung," kata dia.
Menurut Jermey, penyerahan salinan digital manuskrip Jawa itu berkat kerja sama antara British Library dan Perpustakaan Nasional RI melalui Proyek Digitalisasi Naskah Jawa Bollinger.
"Manuskrip ini merupakan manuskrip yang sangat berharga dan luar biasa," ucap Jermey yang pernah menjadi Perwakilan Inggris untuk Pemerintahan Transisi PBB di Timor-Timur itu.
Menurut dia, upaya itu menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Inggris bekerja sama dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memperluas akses terhadap naskah sejarah melalui inovasi digital.
"Kekayaan sejarah Jawa telah dilestarikan selamanya secara digital, dengan teknologi terkini dan dedikasi dari rekan-rekan British Library yang bertahan melewati dua 'lockdown' nasional selama pandemi virus corona untuk menyelesaikan proyek ini," ujar Jermey.
Selain menyerahkan naskah Jawa, Jermey dan Sultan HB X sempat berbincang mengenai kebudayaan, hingga peran Yogyakarta untuk Indonesia dan dunia.
Penguatan kemitraan melalui kolaborasi Inggris dan Yogyakarta, menurut dia, juga turut dibahas, khususnya mengenai pertukaran seni dan budaya yang berkaitan dengan digitalisasi naskah kuno Jawa serta perubahan iklim dan pendidikan.
Menurut Jermey, Yogyakarta menjadi lokasi kunjungan resmi pertamanya setelah ia diangkat sebagai Dubes Inggris untuk Indonesia.
"Saya pernah menghabiskan waktu di sini sebelumnya ketika saya masih belajar Bahasa Indonesia," ucap dia.
Gubernur DIY Sultan HB X mengapresiasi inisiatif Pemerintah Inggris menyerahkan salinan manuskrip Jawa itu.
"Manuskrip ini bisa bermanfaat tidak hanya untuk kami tapi juga masyarakat. Nanti juga akan muncul di dalam digitaliasi Keraton Yogyakarta," ujar dia.
Kendati belum membaca isinya, Raja Keraton Yogyakarta itu menyebut salinan manuskrip beraksara Jawa yang diserahkan merupakan peninggalan masa Sri Sultan Hamengku Buwono II (HB II) kala berkuasa.
Sultan mengaku tidak masalah meski manuskrip yang diserahkan sekadar salinan digital, sementara naskah aslinya masih tersimpan di British Library.
"Karena kami sendiri juga belum mampu untuk merawat tapi yang penting bagaimana pun dengan digitalisasi manuskrip itu kan relatif sama," ujar Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X.
Baca juga: British Council luncurkan wadah kolaborasi seniman dua negara
Baca juga: KBRI gencarkan promosi seni dan budaya Indonesia di Inggris
Manuskrip Jawa yang telah didigitalisasi oleh British Library itu diserahkan Jermey dalam sebuah "hard disk drive" atau perangkat penyimpan kepada Sultan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
"Kami menyampaikan manuskrip yang luar biasa ini agar tidak hanya bisa dirawat tapi juga dapat tersedia untuk diakses oleh masyarakat terutama untuk belajar tentang warisan budaya yang adiluhung," kata dia.
Menurut Jermey, penyerahan salinan digital manuskrip Jawa itu berkat kerja sama antara British Library dan Perpustakaan Nasional RI melalui Proyek Digitalisasi Naskah Jawa Bollinger.
"Manuskrip ini merupakan manuskrip yang sangat berharga dan luar biasa," ucap Jermey yang pernah menjadi Perwakilan Inggris untuk Pemerintahan Transisi PBB di Timor-Timur itu.
Menurut dia, upaya itu menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Inggris bekerja sama dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memperluas akses terhadap naskah sejarah melalui inovasi digital.
"Kekayaan sejarah Jawa telah dilestarikan selamanya secara digital, dengan teknologi terkini dan dedikasi dari rekan-rekan British Library yang bertahan melewati dua 'lockdown' nasional selama pandemi virus corona untuk menyelesaikan proyek ini," ujar Jermey.
Selain menyerahkan naskah Jawa, Jermey dan Sultan HB X sempat berbincang mengenai kebudayaan, hingga peran Yogyakarta untuk Indonesia dan dunia.
Penguatan kemitraan melalui kolaborasi Inggris dan Yogyakarta, menurut dia, juga turut dibahas, khususnya mengenai pertukaran seni dan budaya yang berkaitan dengan digitalisasi naskah kuno Jawa serta perubahan iklim dan pendidikan.
Menurut Jermey, Yogyakarta menjadi lokasi kunjungan resmi pertamanya setelah ia diangkat sebagai Dubes Inggris untuk Indonesia.
"Saya pernah menghabiskan waktu di sini sebelumnya ketika saya masih belajar Bahasa Indonesia," ucap dia.
Gubernur DIY Sultan HB X mengapresiasi inisiatif Pemerintah Inggris menyerahkan salinan manuskrip Jawa itu.
"Manuskrip ini bisa bermanfaat tidak hanya untuk kami tapi juga masyarakat. Nanti juga akan muncul di dalam digitaliasi Keraton Yogyakarta," ujar dia.
Kendati belum membaca isinya, Raja Keraton Yogyakarta itu menyebut salinan manuskrip beraksara Jawa yang diserahkan merupakan peninggalan masa Sri Sultan Hamengku Buwono II (HB II) kala berkuasa.
Sultan mengaku tidak masalah meski manuskrip yang diserahkan sekadar salinan digital, sementara naskah aslinya masih tersimpan di British Library.
"Karena kami sendiri juga belum mampu untuk merawat tapi yang penting bagaimana pun dengan digitalisasi manuskrip itu kan relatif sama," ujar Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X.
Baca juga: British Council luncurkan wadah kolaborasi seniman dua negara
Baca juga: KBRI gencarkan promosi seni dan budaya Indonesia di Inggris
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: