Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang bersikap horizontal sehingga mengerti persoalan yang dihadapi rakyat, kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Pemimpin yang bersikap horizontal adalah pemimpin yang mau menempatkan dirinya sejajar dengan rakyat. Dengan demikian dia akan mengetahui kebutuhan rakyat," kata Joko Widodo yang biasa dipanggil Jokowi, di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jumat.
Berbicara di Seminar Kebangsaan bertema "Memimpin dengan Hati", Jokowi berpendapat pemimpin juga harus berani membuat terobosan dan inovasi dalam menentukan kebijakan. Kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat sering tidak bisa diterapkan karena hambatan birokrasi.
"Bangsa kita ini pandai membuat rencana tetapi selalu terlambat mengeksekusi. Contohnya, rencana pembangunan `monorail` di Jakarta yang selalu molor dan sulit terealisasi," katanya.
Selain itu, kata dia, pemimpin di negeri ini juga gemar mengumbar janji tetapi miskin dalam realisasi. "Pemimpin yang berhasil adalah yang mampu mendekatkan harapan-harapan dan impian-impian rakyat dengan kenyataan," katanya.
Jokowi bilang Indonesia butuh pemimpin horizontal
28 Juni 2013 20:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (ANTARA FOTO/Regina Safri)
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: