Pekanbaru (ANTARA News) - Bandara Pinang Kampai Dumai masih ditutup karena kabut asap tebal dari kebakaran lahan dan hutan di Riau masih mengganggu jarak pandang pilot.

"Rencananya pesawat Sky Aviation hari ini akan mendarat, tetapi tidak jadi karena kabut asap masih tebal," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Pinang Kampai Dumai Catur Hargowo, melalui telepon seluler kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Menurutnya, kabut asap tebal masih menyelimuti Bandara Pinang Kampai Dumai terutama di pagi hari sehingga mengganggu jarak pandang pilot.

Sedangkan pada siang hari, kondisi membaik dengan jarak pandang di atas 1.000 meter.

"Pihak Sky merencanakan mulai 1 Juli melayani penerbangan lagi di atas pukul 10 pagi, tetapi tergantung keputusan pilot," katanya.

Manajemen maskapai penerbangan komersil Sky Aviation sebelumnya merasa belum yakin bisa kembali menerbangi rute Pekanbaru-Dumai dalam waktu dekat akibat kabut asap tebal.

"Sky berencana terbang kembali ke Bandara Pinang Kampai Dumai setelah 27 Juni, tapi kemungkinan ditunda. Kita lihat nantilah kondisi di lapangan," ujar Direktur Operasional Sky Aviation, Alamsyah Sinulinnga.

Sky yang disewa Pertamina menghentikan operasional rute Pekanbaru-Dumai untuk sementara waktu terhitung 19 Juni hingga 27 Juni dengan alasan untuk keselamatan penerbagan.

Sedangkan Pelita Air yang dicarter PT Chevron Pacific Indonesia terpaksa mengalihkan pendarat pesawat di Pekanbaru, sehingga tidak mengganggu operasional para pekerja di perusahaan migas tersebut.

"Kondisi udara yang berasap tebal di Dumai menyebabkan meningkatnya risiko keselamatan bagi penerbangan sehingga sejak kemarin pendaratan pesawat carter Chevron dipindah ke Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim," ujar Manajer Komunikasi CPI, Tiva Permata.

Terhitung 19 Juni, Bandara Pinang Kampai Dumai menghentikan sementara operasional bandara, begitu pula Pelita Air rute Jakarta-Dumai-Jakarta tidak melayani penerbangan hingga 7 Juli karena asap tebal.