Fortaleza, Brazil (ANTARA News) - Pelatih Spanyol Vicente del Bosque mengatakan tak ada alasan untuk gagal pada final Piala Konfederasi melawan Brazil setelah timnya susah payah lolos dari semifinal melawan Italia di Fortaleza yang harus disudahi lewat adu penalti.

Spanyol dan Italia harus adu penalti setelah selama 120 menit bermain tanpa gol. Jesus Navas menjadi penentu kemenangan setelah tendangan penaltinya membawa Spanyol menang 7-6.

Brazil punya waktu istirahat sehari lebih lama menjelang laga final di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, hari Minggu nanti, setelah mengalahkan Uruguay 2-1 Rabu sebelumnya, namun Del Bosque mengatakan tak mempedulikan waktu istirahat yang lebih pendek itu.

"Saya tak mencari-cari alasan," kata Del Bosque, yang sukses membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. "Itu mestinya bukan alasan. Itu adalah laga yang berbeda. Kami memiliki (waktu istirahat) 72 jam, yang lainnya sedikit lebih lama, namun kami ingin mempersembahkan pertandingan yang menarik."

Gelandang Juan Mata menyatakan energi Spanyol sempat terkuras, sedangkan kapten Iker Casillas mengakui Italia telah merepotkan Spanyol.

"Mereka membangun sistem yang benar-benar menyulitkan kami," kata kiper Real Madrid yang dinobatkan sebabai man of the match laga Spanyol vs Italia itu.

"Italia sangat terorganisasi, dengan gelandang serang yang sering menyerang, ke depan dan masuk ke tengah. Saya yakin Brazil tak akan bermain seperti itu. Seisi dunia ingin menyaksikan final Brazil melawan Spanyol, dan pada akhirnya dari dua tim itu hanya satu yang pantas menang," kata Casillas.

Leonardo Bonucci menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi tendangan dalam adu penalti itu setelah tendangannya melambung di atas mistar gawang. Ini memberi peluang bagi Navas untuk mengantarkan Spanyol ke final.

Pada perempatfinal Piala Eropa 2008, Spanyol yang tengah mendominasi dunia dan Eropa, juga menang adu penalti dari Italia.

Casillas menyebut sukses timnas Spanyol U-21 pada Euro U-21 telah mengilhami tim senior. "Saya kira banyak orang di belakang kami yang tak terlihat namun mencetak sukses besar.

"Hampir semua pemain pernah bermain di tim junior dan dunia serta kejuaraan Eropa, dan mereka bersama-sama lagi di tim nasional (senior). Dari (Luis) Aragones sampai Del Bosque, para pelatih timnas menyuruh kami untuk memainkan sepakbola dalam cara yang spesial, yaitu cara yang sudah terlupakan di Spanyol.

"Kami memainkan itu di tingkat yang amat tinggi dan memenangi gelar-gelar, namun saya kira sukses juga berkaitan dengan orang-orang di belakang layar," kata Casillas seperti dikutip AFP.