Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie, Aceh, saat ini menampung 335 pengungsi dari Rohingya, termasuk 194 imigran baru yang terdampar kemarin (14/11) di kawasan Pantai Laweung.

“Jumlah pengungsi Rohingya itu bertambah 194 orang dari sebelumnya yang menempati Kamp Mina Raya sebanyak 141 orang,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pidie Muslim, di Pidie, Rabu.

Sebanyak 335 etnis Rohingya tersebut ditempatkan sementara di Yayasan Mina Raya Gampong Leun Tanjung, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Baca juga: 36 imigran Rohingya terdampar di wilayah Bireuen Aceh

Muslim menuturkan 141 pengungsi yang telah berada di Kamp Mina Raya itu merupakan warga Rohingya yang terdampar pada akhir 2022 di Pantai Ujong Pie Laweung Kecamatan Muara Tiga, Pidie. Kini digabungkan dengan 194 yang terdampar kemarin.

"Di Kamp Mina Raya ini, kami hanya menyediakan tempat saja. Sedangkan untuk keperluan lain bukan kewenangan kami," ujarnya.

Sementara itu Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali menambahkan 194 para pengungsi WNA etnis Rohingya tersebut dibawa ke kamp menggunakan enam truk untuk pendataan atau perhitungan ulang dan telah selesai penanganannya pada pukul 19.07 WIB.

Imam Asfali mencatat total keseluruhan etnis Rohingya yang baru saja mendarat di Pidie itu sebanyak 200 orang, namun enam diantaranya melarikan diri.

Baca juga: UNHCR sebut pengungsi Rohingya di Aceh tersisa 154 orang

“Dari hasil wawancara singkat dengan saksi yang berada di lokasi, mereka melihat kapal itu dari laut melaju dengan cepat menuju ke arah pesisir pantai,” katanya.

Saat itu, kata dia, ada enam orang langsung melompat dari kapal dan berhasil melarikan diri, meskipun warga sempat melakukan pengejaran.

“Jika ada warga yang mencurigai keberadaan etnis tersebut agar dapat melaporkan,” ujar AKBP Imam Asfali.

Untuk diketahui, imigran etnis Rohingya kembali terdampar di Pantai Kemukiman Kalee, Gampong Batee, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, kemarin (14/11).

Setelah dilakukan pemeriksaan administrasi hingga kesehatan, para imigran Muslim tersebut akhirnya ditampung sementara oleh Pemkab Pidie.

Baca juga: Menlu Retno dorong solusi politik untuk tangani isu Rohingnya