Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Yanto Santosa mengatakan bahwa lahan terbuka yang diakibatkan oleh menurunnya luas tutupan hutan dapat menjadi penyebab kebakaran.

“Karena kalau terbuka akan banyak nanti matahari yang masuk, ya,” kata Yanto kepada ANTARA saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Terlebih, kata Yanto, apabila terdapat tumpukan limbah hasil panen yang sudah mengering. Kebakaran lahan menjadi salah satu hal yang harus diwaspadai oleh masyarakat sebagai dampak dari fenomena El Nino atau kemarau berkepanjangan.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga September 2023 seluas 1.646 hektare hutan dan lahan di Jambi hangus terbakar. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan luas kebakaran empat tahun sebelumnya yakni 56.593 hektare.

Baca juga: KLHK pulihkan lahan bekas tambang di Bintan jadi ruang terbuka hijau

Yanto mengingatkan kepada para pemangku kepentingan, termasuk pelaku bisnis dan masyarakat untuk tidak menebang hutan alam hingga habis.

“HPH (hak pengusahaan hutan) kan hutan alam, dia bisa nebang paling delapan hingga 10 batang per hektar. HPH itu tidak boleh ditebang habis,” kata Yanto.

Tidak terbatas pada menurunnya luas tutupan hutan yang mengakibatkan lahan terbuka, penebangan yang berlebihan atau overcutting juga mengakibatkan berbagai masalah lainnya.

Penebangan berlebihan mengakibatkan permasalahan satwa, iklim mikro, bahkan erosi apabila kegiatan tersebut berlangsung di lahan yang agak miring. Selain itu, Yanto melanjutkan, kelestarian hasil hutan juga akan terancam.

Ia menjelaskan, hutan yang seharusnya bisa menghasilkan kayu untuk dua rotasi tebang, justru kehabisan hasil hutannya dalam satu rotasi tebang saja.

“Jadi nggak berkelanjutan, karena jatahnya cuma potong delapan, dia tebang 20 pohon. Berarti kan jatah dia buat rotasi kedua sudah diambil,” ujar Yanto.

Oleh karena itu, ia berharap para pemangku kepentingan dapat lebih memperhatikan dampak jangka panjang.

Baca juga: Pengamat: DKI harus lebih kreatif dalam penambahan luas lahan RTH

Baca juga: Pengelola Terminal Pulogadung bongkar 31 bangunan liar

Baca juga: Kembalikan fungsi lahan tak terpakai, Pemprov DKI tanam pohon di Jakut