BPD Bali perluas skema pembiayaan UMKM dengan bunga terjangkau
15 November 2023 15:04 WIB
Ilustrasi - Pedagang bumbu dapur melayani pembeli di Pasar Kreneng, Denpasar, Bali, Rabu (15/11/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Denpasar (ANTARA) - BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memperluas skema pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan suku bunga terjangkau per tahun paling rendah tiga persen untuk super mikro.
“Upaya itu untuk mempercepat akses keuangan UMKM,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BPD Bali Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur di Denpasar, Bali, Rabu.
Bank milik pemerintah daerah Bali itu memiliki opsi penyaluran kredit yang diperluas dari KUR konvensional dan disesuaikan dengan kemampuan UMKM yakni kredit usaha rakyat (KUR) super mikro, mikro, dan kecil.
Kemudian kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit yang diperuntukkan kepada debitur KUR kecil yang tidak bisa lagi mendapatkan KUR, namun memiliki prospek debitur kredit komersial dengan plafon kredit menyesuaikan kemampuan membayar (KUR Kusuma), serta ada juga kredit multi guna emas.
Ada pun realisasi hingga kuartal ketiga 2023 berdasarkan data BPD Bali untuk segmentasi KUR super mikro, mikro dan kecil mencapai Rp1,46 triliun dengan jumlah debitur mencapai 45.659 debitur dengan realisasi kredit bermasalah rendah mencapai 0,49 persen.
Sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 tahun 2023 besaran suku bunga KUR paling rendah adalah KUR super mikro mencapai tiga persen.
Sejak pertengahan tahun 2023 hingga 9 November sudah terealisasi KUR Kusuma mencapai Rp181,6 miliar.
Sementara itu, pada September 2023, pihaknya menyalurkan total Rp20,8 triliun kredit secara umum atau meningkat dibandingkan periode sama 2022 mencapai Rp20 triliun.
Aset juga tercatat mencapai Rp34,4 triliun pada September 2023 atau melonjak dibandingkan 2022 mencapai Rp31 triliun.
Kinerja laba pun tercatat ikut positif dengan realisasi sebesar Rp643,8 miliar atau naik dibandingkan September 2022 mencapai Rp542,4 miliar.
Untuk mengakselerasi penyerapan terhadap sektor UMKM, pihaknya memanfaatkan digitalisasi terutama dalam analisis kredit nasabah melalui sistem digi-loan yang membuat analisis kredit dapat dilakukan di mana saja dan lebih efisien.
Baca juga: BPD Bali perketat keamanan IT antisipasi kejahatan siber
Baca juga: Bank DKI raih predikat BPD terbaik dukung transformasi digitalisasi
Baca juga: Bank Jambi bukukan laba Rp208,64 miliar
“Upaya itu untuk mempercepat akses keuangan UMKM,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BPD Bali Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur di Denpasar, Bali, Rabu.
Bank milik pemerintah daerah Bali itu memiliki opsi penyaluran kredit yang diperluas dari KUR konvensional dan disesuaikan dengan kemampuan UMKM yakni kredit usaha rakyat (KUR) super mikro, mikro, dan kecil.
Kemudian kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit yang diperuntukkan kepada debitur KUR kecil yang tidak bisa lagi mendapatkan KUR, namun memiliki prospek debitur kredit komersial dengan plafon kredit menyesuaikan kemampuan membayar (KUR Kusuma), serta ada juga kredit multi guna emas.
Ada pun realisasi hingga kuartal ketiga 2023 berdasarkan data BPD Bali untuk segmentasi KUR super mikro, mikro dan kecil mencapai Rp1,46 triliun dengan jumlah debitur mencapai 45.659 debitur dengan realisasi kredit bermasalah rendah mencapai 0,49 persen.
Sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 tahun 2023 besaran suku bunga KUR paling rendah adalah KUR super mikro mencapai tiga persen.
Sejak pertengahan tahun 2023 hingga 9 November sudah terealisasi KUR Kusuma mencapai Rp181,6 miliar.
Sementara itu, pada September 2023, pihaknya menyalurkan total Rp20,8 triliun kredit secara umum atau meningkat dibandingkan periode sama 2022 mencapai Rp20 triliun.
Aset juga tercatat mencapai Rp34,4 triliun pada September 2023 atau melonjak dibandingkan 2022 mencapai Rp31 triliun.
Kinerja laba pun tercatat ikut positif dengan realisasi sebesar Rp643,8 miliar atau naik dibandingkan September 2022 mencapai Rp542,4 miliar.
Untuk mengakselerasi penyerapan terhadap sektor UMKM, pihaknya memanfaatkan digitalisasi terutama dalam analisis kredit nasabah melalui sistem digi-loan yang membuat analisis kredit dapat dilakukan di mana saja dan lebih efisien.
Baca juga: BPD Bali perketat keamanan IT antisipasi kejahatan siber
Baca juga: Bank DKI raih predikat BPD terbaik dukung transformasi digitalisasi
Baca juga: Bank Jambi bukukan laba Rp208,64 miliar
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: