Ottawa (ANTARA) - Keluarga penduduk pribumi di Kanada berpotensi lebih tinggi untuk mengalami kerawanan pangan dibandingkan dengan keluarga nonpribumi, demikian disampaikan oleh Statistics Canada pada Selasa (14/11).
Merilis studi bertajuk "Kerawanan pangan di kalangan keluarga Kanada" (Food insecurity among Canadian families), badan statistik nasional tersebut mengatakan tingkat kerawanan pangan di kalangan keluarga penduduk asli yang hidup di atas garis kemiskinan pada 2022 tercatat di angka 31 persen, lebih dari dua kali lipat dibandingkan 15 persen yang tercatat untuk keluarga nonpribumi.
Menurut badan tersebut, tingkat kerawanan pangan pada keluarga pribumi yang tinggal di luar lahan yang disediakan untuk penduduk asli (reserve) adalah 34 persen, sementara untuk keluarga suku Métis 28 persen. Angka tingkat kerawanan pangan untuk keluarga suku Inuit tidak tersedia karena keterbatasan jumlah sampel.
Selain itu, tingkat kerawanan pangan untuk keluarga yang dikategorikan berdasarkan ras dan hidup di atas garis kemiskinan tercatat di angka 21 persen, sedangkan untuk keluarga yang tidak dikategorikan berdasarkan ras dan nonpribumi di angka 14 persen, kata badan tersebut, menambahkan bahwa tingkat kerawanan pangan tertinggi ditemukan pada kelompok ibu tunggal dari kalangan pribumi dan kulit hitam.
Dengan biaya hidup yang terus meningkat, menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli lebih sedikit makanan adalah sebuah realitas bagi semakin banyak keluarga Kanada. Proporsi keluarga yang mengalami kerawanan pangan meningkat dari 16 persen pada 2021 menjadi 18 persen pada 2022, ungkap Statistics Canada.
Keluarga pribumi di Kanada hadapi risiko tertinggi rawan pangan
15 November 2023 14:07 WIB
Orang-orang yang mengenakan kostum adat menari pada acara peringatan Hari Nasional Kebenaran dan Rekonsiliasi ketiga di Toronto, Kanada, 30 September 2023. (Xinhua/ Zou Zheng)
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: