Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan, pihaknya terus memberi dukungan infrastruktur guna membangkitkan kembali tambak udang Dipasena agar mampu memaksimalkan produksinya.

“Salah satu potensi yang menjadi unggulan Provinsi Lampung adalah tambak udang yang berkembang sejak 1980, dan pada masa itu sempat menempatkan Lampung menjadi peringkat nomor satu produsen udang nasional saat penerapan pola kemitraan PT Dipasena Citra Darmaja dan PT Central Pertiwi Bahari masih berjalan dengan baik,” ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam keterangannya di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan bahwa saat ini produksi udang Lampung menduduki posisi kelima di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah daerah serta pemerintah pusat terus mencarikan upaya agar pertambakan di Lampung khususnya di Bumi Dipasena dapat membangkitkan produktivitas dan berjaya kembali.

“Dukungan dari segi infrastruktur yang diberikan untuk membangkitkan lagi produktivitas tambak udang di Dipasena kali ini adalah telah diserahkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada petani udang, berupa satu unit ekskavator dan 70 unit kincir air,” katanya.

Dia menjelaskan selain itu pemerintah telah memberikan pula beberapa dukungan infrastruktur lain seperti melakukan rehabilitasi jalan dari Simpang Penawar sampai Bumi Dipasena yang bisa mempercepat waktu tempuh, dari semula empat jam menjadi sekitar satu jam.

Lalu ada juga upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Bumi Dipasena, yang sudah menjangkau sampai petakan tambak dengan voltase penuh.

"Selanjutnya ada juga bantuan dalam bentuk sarana prasarana budi daya tambak berupa lima unit ekskavator, satu unit dredger atau kapal keruk, 125 unit kincir air, serta 10 unit pompa air," ucap dia.

Menurut dia, pemerintah daerah pun tengah membantu menyelesaikan persoalan legalitas tanah tambak untuk memperlancar produktivitas.

"Upaya-upaya ini dilakukan untuk membantu agar tambak di Bumi Dipasena ini kembali produktif. Dan bila ada yang membutuhkan akses permodalan, sarana prasarana budi daya dan pemasaran hasil usaha dapat memanfaatkan kartu tani," tambahnya.

Tambak Bumi Dipasena memiliki luasan sekitar 16.250 hektare dengan jumlah tambak sebanyak 17.139 petak. Dari luasan tambak tersebut, 6.800 hektare merupakan lahan pertambakan mandiri dengan sertifikat hak milik dan 9.450 hektare merupakan lahan perusahaan dengan hak guna usaha.

Komoditas udang yang disebar dilakukan di 17.139 petak yaitu udang sebagian besar jenis vaname, dengan jumlah kepala keluarga petambak ada 6.500 keluarga dan produksinya 30-70 ton per hari. Serta rata-rata hasil produksi bulanan sejak 2020-2021 sebanyak 15.895 ton per bulan atau sekitar 44,15 ton per hari.

Baca juga: Menteri KP dorong Lampung kembangkan tambak udang modern

Baca juga: Petambak udang harapkan revitalisasi Dipasena segera terealisasi

Baca juga: Menkop Teten harapkan tambak udang Dipasena berjaya kembali