Gaza (ANTARA News) - Pelintasan perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir untuk sementara dibuka kembali Selasa untuk memungkinkan warga Palestina yang terdampar di daerah Mesir perbatasan itu pulang ke rumah, kata para pemantau Eropa di lokasi itu. Paling tidak 2.000 warga Palestina sedang menunggu untuk menyeberang. Banyak yang terperangkap di daerah Mesir pelintasan itu sejak 25 Juni, ketika para pejuang Palestina menangkap seorang tentara Israel dalam serangan lintas batas. Serangan itu memicu Israel melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran di Gaza. Seorang jurubicara para pemantau Eropa di pos perbatasan itu mengatakan terminal tersebut akan dibuka selama 11 jam Selasa. Pelintasan hanya dibuka untuk warga Palestina yang melakukan perjalanan dari Mesir ke Gaza, dan hanya untuk mereka dengan pertimbangan "alasan-alasan kemanusiaan". Pada hari Jumat, pria-pria bersenjata anggota gerakan Hamas yang berkuasa membuat sebuah lobang di tembok perbatasan itu, yang memungkinkan hampir 1.000 wearga Palestina pulang ke Gaza. Para diplomat Barat mengatakan Israel melarang pembukaan Rafah sehingga para pemantau Eropa tidak dapat memasuki terminal itu, karena kuatir akan keamanan. Palestina secara teknis mengusasi pelintasan itu tapi operasinya dapat dihambat oleh Israel, demikian Reuters.(*)