Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Pekanbaru, Kamis pagi dirundungi awan-kabut tebal, sehingga jangkauan penglihatan untuk penerbangan cuma di bawah 500 meter saja. Hal ini ditambah asap kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di banyak titik.


"Kondisinya bukan karena kabut asap jarak pandang menjadi terbatas pagi ini, namun karena awan-kabut itu," kata Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau bidang Udara, Kolonel Penerbang Andyawan, di Pekanbaru, Kamis.

Jadi, menurut dia, bukan hanya karena kabut asap jarak pandang penerbangan terganggu, namun juga karena adanya gangguan awan-kabut di permukaan di atas hingga ketinggian seribu kaki.

"Kondisi tersebut hanya bertahan hingga pukul 09.00 WIB sebelum kemudian jarak pandang kembali berada di atas 2.000 meter," katanya.

Keadaan ini dipastikan tidak akan mengganggu upaya Satgas dalam memadamkan sejumlah titik-titik kebakaran lahan di Provinsi Riau.

Saat ini satu pesawat C-130 Hercules dan satu pesawat CN-235 dibantu delapan helikopter telah siap untuk melanjutkan misi penanggulangan bencana kabut asap Riau. Mereka semua akan menebar garam untuk memancing awan hujan semakin terkonsentrasi.



Dengan modifikasi cuaca ini, diharapkan hujan lebat di titik-titik api sumber asap di lahan gambut itu akan terjadi berujung pada pemadaman api dan asap.




(KR-FZR)