Beijing (ANTARA) - Pertumbuhan yang menggembirakan dalam pesta belanja "Double Eleven" atau "11.11" yang berlangsung selama lebih dari dua pekan membuktikan pemulihan yang kuat dari pasar konsumen domestik China.

Taobao dan Tmall Group milik Alibaba pada Minggu (12/11) mengatakan pihaknya mencatat pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) dalam hal Gross Merchandise Value (GMV) serta jumlah pesanan dan pedagang yang berpartisipasi selama periode penjualan 11.11 pada 24 Oktober hingga 11 November. Pesta belanja e-commerce tahunan tersebut mencapai puncaknya pada 11 November setiap tahunnya.

Sebanyak 402 merek masing-masing meraup GMV sebesar lebih dari 100 juta yuan (1 yuan = Rp2.154), sementara 38.000 merek mencatatkan pertumbuhan sebesar lebih dari 100 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 hingga Sabtu pukul 00.00 waktu setempat, menurut Alibaba.

Raksasa e-commerce lainnya, JD.com, pada Minggu mengatakan bahwa volume transaksi, volume pesanan, dan keterlibatan penggunanya mencapai "titik tertinggi sepanjang masa," sembari mengatakan bahwa lebih dari 60 merek masing-masing telah melampaui angka 1 miliar yuan dalam hal volume transaksi dan hampir 20.000 merek mencapai peningkatan volume transaksi sebesar tiga kali lipat dibanding setahun sebelumnya.

Data dari Biro Pos Negara China menunjukkan bahwa dalam 11 hari pertama pada bulan November, perusahaan-perusahaan pengiriman kurir ekspres di seluruh China menerima sekitar 5,26 miliar paket, melonjak 23,22 persen dibandingkan setahun sebelumnya.

Pasar konsumen China mengalami perkembangan stabil di sepanjang periode pemulihan pasca-COVID. Peran konsumsi sebagai mesin penggerak bagi perekonomian China semakin krusial, menyumbangkan 83,2 persen terhadap pertumbuhan PDB pada tiga kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan 77,2 persen pada paruh pertama tahun ini.

Sejak awal tahun ini, China meluncurkan serangkaian langkah untuk meningkatkan konsumsi di berbagai sektor termasuk otomotif, peralatan rumah tangga, dan katering yang memberikan dampak nyata. Sebagai contoh, dalam 10 bulan pertama 2023, penjualan kendaraan China tumbuh 9,1 persen (yoy), dengan penjualan kendaraan energi baru melonjak 37,8 persen selama periode yang sama.

Konsumsi yang kuat juga terlihat pada perdagangan luar negeri dan aktivitas pameran. Pada Oktober saja, perdagangan luar negeri negara itu naik 0,9 persen dari setahun sebelumnya menjadi 3,54 triliun yuan, mengakhiri penurunan beruntun selama empat bulan. Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam mencatat rekor tertinggi berupa kesepakatan tentatif senilai 78,41 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.713) yang dicapai untuk pembelian barang dan jasa selama satu tahun, naik 6,7 persen (yoy).

Seiring kebijakan-kebijakan terkait terus membuahkan hasil, pemulihan permintaan akan berlanjut dan meluas, sementara potensi konsumsi China akan tersalurkan, yang akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi China dan pertumbuhan ekonomi dunia.