"Homestay" di Dieng habis dipesan calon wisatawan
27 Juni 2013 05:55 WIB
ILUSTRASI-Sejumlah penari menampilkan salah satu adegan pada pentas sendratari Titisan Kolodete di pelataran komplek candi Arjuna dataran tinggi Dieng Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)
Banjarnegara (ANTARA News) - Puluhan "homestay" di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, telah habis dipesan oleh calon wisatawan yang ingin menyaksikan pergelaran "Dieng Culture Festival (DCF) 2013", 29-30 Juni.
"Berdasarkan pantauan kami, 62 `homestay` di Desa Dieng Kulon (Banjarnegara) maupun 20 `homestay` di Desa Dieng Wetan (Wonosobo) telah habis dipesan calon wisatawan. Demikian pula di desa-desa sekitar Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng," kata Wakil Ketua Panitia DCF 2013 Alif Faozi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Kamis.
Bahkan, kata dia, hingga saat ini masih banyak calon wisatawan yang berusaha mencari penginapan di sekitar KWDT Dieng guna menyaksikan pergelaran DCF 2013.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha menghubungi warga yang rumahnya belum dijadikan sebagai "homestay" agar bisa disewakan kepada calon wisatawan.
"Saat ini sudah ada beberapa rumah warga yang siap menerima calon wisatawan yang belum mendapatkan `homestay`," kata Alif yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) "Dieng Pandawa" Desa Dieng Kulon itu.
Kendati demikian, dia mengakui fasilitas di rumah-rumah warga tersebut belum selengkap rumah yang telah dijadikan sebagai "homestay".
"Di rumah-rumah itu belum tersedia fasilitas `water heater` (pemanas air), sehingga kalau mau mandi harus merebus air," kata dia.
Dia mengatakan bahwa kondisi tersebut menunjukkan tingginya animo calon wisatawan untuk menyaksikan DCF yang digelar satu kali dalam setahun dengan acara utama berupa ruwatan massal anak berambut gimbal.
Tradisi ruwatan massal yang akan digelar di pelataran kompleks Candi Arjuna pada Minggu (30/6) bakal diikuti enam anak berambut gimbal.
Selain itu, kata dia, berbagai atraksi hiburan juga bakal digelar dalam rangkaian kegiatan DCF 2013, seperti peluncuran lampion hias pada Sabtu (29/6) malam dan pergelaran musik jazz pada Minggu (30/6) malam.
"Kami juga menyiapkan serangkaian kegiatan seni budaya, seperti festival film dan pergelaran kesenian tradisional khas Dieng," katanya. (SMT/M029)
"Berdasarkan pantauan kami, 62 `homestay` di Desa Dieng Kulon (Banjarnegara) maupun 20 `homestay` di Desa Dieng Wetan (Wonosobo) telah habis dipesan calon wisatawan. Demikian pula di desa-desa sekitar Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng," kata Wakil Ketua Panitia DCF 2013 Alif Faozi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Kamis.
Bahkan, kata dia, hingga saat ini masih banyak calon wisatawan yang berusaha mencari penginapan di sekitar KWDT Dieng guna menyaksikan pergelaran DCF 2013.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha menghubungi warga yang rumahnya belum dijadikan sebagai "homestay" agar bisa disewakan kepada calon wisatawan.
"Saat ini sudah ada beberapa rumah warga yang siap menerima calon wisatawan yang belum mendapatkan `homestay`," kata Alif yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) "Dieng Pandawa" Desa Dieng Kulon itu.
Kendati demikian, dia mengakui fasilitas di rumah-rumah warga tersebut belum selengkap rumah yang telah dijadikan sebagai "homestay".
"Di rumah-rumah itu belum tersedia fasilitas `water heater` (pemanas air), sehingga kalau mau mandi harus merebus air," kata dia.
Dia mengatakan bahwa kondisi tersebut menunjukkan tingginya animo calon wisatawan untuk menyaksikan DCF yang digelar satu kali dalam setahun dengan acara utama berupa ruwatan massal anak berambut gimbal.
Tradisi ruwatan massal yang akan digelar di pelataran kompleks Candi Arjuna pada Minggu (30/6) bakal diikuti enam anak berambut gimbal.
Selain itu, kata dia, berbagai atraksi hiburan juga bakal digelar dalam rangkaian kegiatan DCF 2013, seperti peluncuran lampion hias pada Sabtu (29/6) malam dan pergelaran musik jazz pada Minggu (30/6) malam.
"Kami juga menyiapkan serangkaian kegiatan seni budaya, seperti festival film dan pergelaran kesenian tradisional khas Dieng," katanya. (SMT/M029)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: