Nestle berikan 18 juta bibit kopi
26 Juni 2013 23:01 WIB
ilustrasi Petani menjemur buah kopi di Blambangan Umpu, Waykanan, Lampung, Senin (3/6). Akibat banyaknya buah kopi yang tidak jadi maka setiap hektar kebun kopi yang tahun lalu mampu menghasilkan kisaran 6 kuintal, saat ini hanya mampu menghasilkan kisaran 5 kuintal. (ANTARA FOTO/Gatot Arifianto) ()
Tanggamus (ANTARA News) - PT Nestle Indonesia akan memberikan 18 juta bibit kopi secara bertahap kepada petani Lampung.
Pemberian 18 juta bibit kopi berkualitas ini untuk meremajakan kembali perkebunan kopi petani sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi petani setempat.
Secara simbolis Presiden Direktur PT Netsle Indonesia Arsyad Chaudry menyerahkan bibit kopi kepada petani kopi dalam acara The Nescafe Plan "Di Balik Secangkir Nescafe", di Desa Ngarip, Ulubelu, Tanggamus, Lampung, Rabu.
"Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mempertahankan Provinsi Lampung sebagai penghasil kopi robusta berkualitas tinggi terbesar di Indonesia," kata Arsyad.
Menurut dia, pihaknya mempunyai komitmen penuh untuk melakukan pembangunan berkelanjutan dengan membantu petani untuk meningkatkan kualitas kopi mereka.
"Kami percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang, kami harus menciptakan mamfaat bersama bagi masyarakat, dan berupaya mengembangkan kopi yang berkelanjutan di Lampung serta menngkatkan kesejahteraan petani melalui kemitraan yang berkesinambungan," katanya.
Pemberian 18 juta bibi kopi ini akan dilaksanakan secara bertahap, untuk tahun ini disiapkan sebanyak 400 ribu bibit kopi kepada petani.
Sementara itu, usai MoU dengan Pemprov Lampung di KUB Bintang Jaya, Tanggamus, Rabu, Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said menyambut baik adanya program ini.
Perkebunan kopi di Lampung sangat berpotensi, tetapi memang harus ada peremajaan sehingga bantuan dari PT Nestle dengan produk Nescafe sangat membantu.
Ia mengakui kualitas kopi Lampung saat ini memang menurun sehingga perlu upaya semua pihak untuk memperbaikinya. Bantuan bibit kualitas terbaik dari PT Nestle untuk program peremajaan diharapkan akan ada perbaikan kualitas dengan hasil perkebunan yang lebih meningkat.
Pada kesempatan itu, Joko juga menyatakan untuk memperlancar jalur perekonomian khususnya di daerah perkebunan, pihaknya akan melakukan perbaikan infrastruktur perbaikan jalan agar petani dapat mudah keluar masuk perkebunan
Pemberian 18 juta bibit kopi berkualitas ini untuk meremajakan kembali perkebunan kopi petani sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi petani setempat.
Secara simbolis Presiden Direktur PT Netsle Indonesia Arsyad Chaudry menyerahkan bibit kopi kepada petani kopi dalam acara The Nescafe Plan "Di Balik Secangkir Nescafe", di Desa Ngarip, Ulubelu, Tanggamus, Lampung, Rabu.
"Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mempertahankan Provinsi Lampung sebagai penghasil kopi robusta berkualitas tinggi terbesar di Indonesia," kata Arsyad.
Menurut dia, pihaknya mempunyai komitmen penuh untuk melakukan pembangunan berkelanjutan dengan membantu petani untuk meningkatkan kualitas kopi mereka.
"Kami percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang, kami harus menciptakan mamfaat bersama bagi masyarakat, dan berupaya mengembangkan kopi yang berkelanjutan di Lampung serta menngkatkan kesejahteraan petani melalui kemitraan yang berkesinambungan," katanya.
Pemberian 18 juta bibi kopi ini akan dilaksanakan secara bertahap, untuk tahun ini disiapkan sebanyak 400 ribu bibit kopi kepada petani.
Sementara itu, usai MoU dengan Pemprov Lampung di KUB Bintang Jaya, Tanggamus, Rabu, Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said menyambut baik adanya program ini.
Perkebunan kopi di Lampung sangat berpotensi, tetapi memang harus ada peremajaan sehingga bantuan dari PT Nestle dengan produk Nescafe sangat membantu.
Ia mengakui kualitas kopi Lampung saat ini memang menurun sehingga perlu upaya semua pihak untuk memperbaikinya. Bantuan bibit kualitas terbaik dari PT Nestle untuk program peremajaan diharapkan akan ada perbaikan kualitas dengan hasil perkebunan yang lebih meningkat.
Pada kesempatan itu, Joko juga menyatakan untuk memperlancar jalur perekonomian khususnya di daerah perkebunan, pihaknya akan melakukan perbaikan infrastruktur perbaikan jalan agar petani dapat mudah keluar masuk perkebunan
Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: