Ia menjelaskan bahwa kembalinya I Putu Gede Juni Antara membela Bhayangkara FC didasarkan pada kesepakatan yang terjalin antara The Guardians, pemain, dan Persib Bandung pada awal musim lalu.
Selain itu, Sumardji juga memastikan Bhayangkara FC membayarkan sejumlah kompensasi kepada Persib Bandung karena pemain asal Bali tersebut masih memiliki kontrak dengan Maung Bandung.
"Dari awal perpindahan Putu ke Persib, pihak Bhayangkara, manajemen Persib, dan Putu sudah sepakat, jika Putu dibutuhkan kembali ke Bhayangkara maka pihak Persib harus melepasnya," ungkap Sumardji.
"Tidak hanya asal melepas, kami dari Bhayangkara juga membayarkan kompensasi pelepasan Putu kepada Persib. Jadi kabar yang selama ini beredar terkait kembalinya Putu ke Bhayangkara tanpa kompensasi itu tidak benar," sambungnya.
Baca juga: Evan Dimas perkuat PSIS di putaran kedua Liga 1 2023/2024
"Kalau soal peminjaman Witan, Persija sendiri yang menawarkan kepada kami. Sebetulnya tidak hanya Witan, akan tetapi ada satu pemain lagi yang ditawarkan kepada kami. Tapi akhirnya kami hanya meminjam Witan," tegas Sumardji.
"Untuk peminjaman Witan, biaya yang kami keluarkan sangat besar. Jadi semua proses pelepasan dengan skema apa pun tetap harus ada kompensasinya. Tidak benar jika hanya mendatangkan begitu saja," pungkasnya.
Pada bursa transfer pemain paruh musim Liga 1 2023/24, Bhayangkara FC bergerak cepat setelah kini terdampar di dasar klasemen sementara dengan total sembilan poin dari 19 pertandingan.
Selain Putu dan Witan, Bhayangkara FC juga telah mendatangkan pemain lainnya seperti Zulfahmi Arifin asal Singapura dan George Black Wood pemain asal Australia serta Arif Satria dari Rans Nusantara FC.
Baca juga: Borneo FC rebut tiga poin setelah kalahkan Bali United 2-1
Baca juga: Persis Solo dipastikan datangkan penyerang asing anyar