Hamas kepada Qatar: Kami siap bebaskan 70 sandera
14 November 2023 10:11 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron memeluk seorang wanita saat bertemu dengan warga negara Israel-Prancis yang kehilangan orang yang dicintai serta keluarga para sandera di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel, Selasa (24/10/2023). Emmanuel Macron mengunjungi Israel untuk menunjukkan solidaritas Prancis terhadap negara tersebut dan upaya lebih lanjut dalam pembebasan sandera yang ditahan di Gaza. ANTARA FOTO/Pool via Reuters/Christophe Ena/nym.
Kairo (ANTARA) - Sayap bersenjata Hamas pada Senin (13/11) mengatakan kepada mediator Qatar bahwa kelompok Palestina tersebut siap membebaskan hingga 70 wanita dan anak-anak yang ditahan di Gaza sebagai imbalan untuk gencatan senjata lima hari dengan Israel.
"Pekan lalu ada upaya dari saudara-saudara Qatar untuk membebaskan sandera wanita dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 wanita yang ditahan musuh," kata Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam.
Abu Ubaida menyebut hal tersebut dalam rekaman audio yang diunggah dalam media sosial Telegram milik kelompok tersebut.
"Gencatan senjata harus mencakup gencatan senjata sepenuhnya dan bisa membuat masuknya bantuan dan bantuan kemanusiaan di mana pun di Jalur Gaza," lanjut Abu Ubaida.
Abu Ubaida menuduh Israel telah "menunda-nunda dan menghindari" pembahasan kesepakatan tersebut.
Baca juga: Hamas kecam tuduhan EU tentang "tameng manusia"
Baca juga: Dukung Israel, Jerman tolak seruan gencatan senjata di Gaza
Sumber: Reuters
"Pekan lalu ada upaya dari saudara-saudara Qatar untuk membebaskan sandera wanita dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 wanita yang ditahan musuh," kata Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam.
Abu Ubaida menyebut hal tersebut dalam rekaman audio yang diunggah dalam media sosial Telegram milik kelompok tersebut.
"Gencatan senjata harus mencakup gencatan senjata sepenuhnya dan bisa membuat masuknya bantuan dan bantuan kemanusiaan di mana pun di Jalur Gaza," lanjut Abu Ubaida.
Abu Ubaida menuduh Israel telah "menunda-nunda dan menghindari" pembahasan kesepakatan tersebut.
Baca juga: Hamas kecam tuduhan EU tentang "tameng manusia"
Baca juga: Dukung Israel, Jerman tolak seruan gencatan senjata di Gaza
Sumber: Reuters
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: