Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Co. pada Selasa memamerkan pembaruan perangkat lunak dan layanan, termasuk model kecerdasan buatan (AI) generatif terbarunya, Samsung Gauss dan evolusi platform Tizen pada konferensi teknologi tahunan untuk pengembang Samsung (SDC).

Dalam Konferensi Pengembang Samsung (SDC) Korea 2023 di Seoul, raksasa teknologi Korea Selatan itu memperkenalkan Samsung Gauss dan tiga sub-modelnya yaitu Gauss Language, Gauss Code, dan Gauss Image. Perusahaan berencana untuk mengintegrasikan teknologi terbaru tersebut ke dalam produk demi meningkatkan pengalaman konsumen, seperti disiarkan Yonhap, Selasa.

Samsung Gauss, yang diungkapkan dalam acara kecerdasan buatan perusahaan minggu lalu, ditujukan untuk meningkatkan efisiensi kerja pekerja dengan memfasilitasi tugas seperti menulis email, merangkum dokumen, dan menerjemahkan konten. Model AI ini diharapkan akan diimplementasikan dalam ponsel pintar dan tablet Samsung yang akan datang, termasuk Galaxy S24.

Selain itu, Samsung mempresentasikan teknologi riset lanjutan dan perbaikan pengalaman pelanggan, termasuk kecerdasan data berbasis grafik pengetahuan, fitur antarmuka pengguna Galaxy mobile, evolusi platform Tizen, dan pengalaman konektivitas yang ditingkatkan untuk produk layar berbasis sistem operasi Tizen.

Topik seperti ancaman dan peluang AI dalam keamanan perangkat lunak serta aktivitas sumber terbuka Samsung untuk inovasi teknologi juga dibahas selama acara yang berlangsung selama dua hari ini.

SDC, yang dimulai pada tahun 2014, merupakan acara tahunan yang mengumpulkan ribuan pengembang, pembuat konten, dan desainer untuk membahas teknologi dan layanan masa depan. Samsung juga telah secara rutin mengungkapkan teknologi-teknologi dan visi perangkat lunak yang akan datang dalam acara tersebut.

Baca juga: Samsung sumbang 84 persen penjualan ponsel di Korsel pada kuartal tiga

Baca juga: Cek bocoran Samsung Galaxy A25 5G yang disiapkan meluncur

Baca juga: Humane rilis Ai Pin, perangkat kecerdasan buatan yang bisa dikenakan

Baca juga: Dosen UGM sebut AI berpeluang bantu diagnosis penyakit lebih cepat