Jakarta (ANTARA) - BUMN PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) menyediakan gudang ukuran menengah seluas 600 meter persegi untuk merespons pergeseran (shifting) industri dari padat karya menjadi padat modal.

Keberadaan gudang multiguna diharapkan mampu menjawab kebutuhan pasar saat ini, khususnya para pencari gudang ukuran menengah dan pelaku perdagangan elektronik (e-commerce).

"Kalau bicara shifting di KBN besok, bisa kita lihat di Cakung. Di situ adalah industri-industri yang padat modal, industrinya bergeser, sudah tidak lagi pakai padat karya," kata Direktur Pengembangan Bisnis KBN Agus Hendardi di Jakarta, Senin.

Adapun pergeseran industri dari padat karya menjadi padat modal terjadi di KBN, bahkan jumlah orang yang dikaryakan oleh pabrik-pabrik di KBN merosot hampir 80 persen, khususnya di Unit Strategi Bisnis (Strategic Business Unit/ SBU) Kawasan Cakung.

"Di KBN Cakung, dulu tenaga kerja mencapai 100 ribu, saat ini mungkin tinggal 20 ribu. Turun 80 persen, jadi cukup signifikan karena dulu KBN hampir 100 persen garmen (padat karya), industri pendukung (supporting)-nya terbentuk," kata Agus.

Dia menjelaskan dulu ketika pembeli langsung (direct buyer) datang ke suatu perusahaan besar, maka supporting atau pengolahannya ikut. Ada pabrik yang mempekerjakan tenaga buat mencuci, lalu pekerja pabrik buat memasang kancing, dan lain-lain juga terus muncul.

Namun menurut Agus, kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia dan di Jakarta khususnya, semakin tumbuh. Hal itu menyebabkan terjadinya pergeseran industri.

"Sorry, yang lain sudah bergerak benar lho. Kita dapat lihat shifting industry itu dulu dari Korea. Terus bergeser lagi, sekarang masuk lagi China. China berarti sudah naik dong, kita enggak mungkin menetap saja, mestinya ikut bergerak," kata Agus.

Mengenai bangunan-bangunan bekas industri padat karya, saat ini memang menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi manajemen KBN.

"Pilihannya adalah renovasi, namun kami tunggu saja, tunggu market (pasar) yang baru masuk," kata Agus.

Agus menjelaskan gudang KBN yang dipasarkan saat ini tidak selalu di atas 2.000-an meter persegi.

Dilansir dari situs resmi KBN, gudang seluas 600 meter persegi yang disiapkan, terdiri atas bangunan gudang dan kantor. Kantor di lantai 1 berukuran 6x9 meter, sementara di lantai dua berukuran 12x9 meter. Sementara ukuran gudangnya sendiri 39x12 meter.

Gudang multiguna itu dibangun menggunakan konstruksi baja. Pondasi dengan tiang pancang sementara dinding menggunakan batu bata yang diplester dan dicat. Atap menggunakan dek metal. Gudang didesain untuk memuat barang berukuran 4 ton per meter persegi.

Akses untuk menuju pelabuhan Tanjung Priok atau keluar kota juga mudah, karena dekat dengan gerbang tol lingkar luar Jakarta (JORR) ataupun ke tol pelabuhan. Ke depan juga akan tersedia pilihan baru akses menuju jalan tol Cibitung-Cilincing (JTCC).
Baca juga: Kawasan berikat siapkan alat pemantau kualitas udara
Baca juga: Kasal: Marinir bisa beri wawasan bela negara di KBN
Baca juga: PT KBN tidak ikut operasional PT BKP di Marunda