Manajemen Persib temui Menpora
26 Juni 2013 16:31 WIB
Sejumlah suporter Persija, memenuhi salah satu pintu masuk Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, untuk menyaksikkan laga Persija vs Persib, Sabtu (22/6). Laga antara Persija vs Persib batal menyusul insiden pelemparan dan perusakan bus yang membawa tim Persib menuju Stadion Gelora Bung Karno oleh oknum suporter Persija. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Jakarta (ANTARA News) - Manajemen Persib Bandung memenuhi panggilan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo untuk menjelaskan mengenai penyerangan terhadap bus rombongan skuad Persib saat menuju Gelora Bung Karno Senayan menjelang laga lawan Persija, Sabtu (22/6/13) lalu.
"Tadi kami menjelaskan kronologis kejadian. Tidak ada bicara hal yang lain lagi. Kalau soal sanksi kami ikuti apa yang sudah tertera di aturan PSSI," kata Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, di kantor Kemenpora di Jakarta, Rabu.
Umuh mengatakan kedatangannya bersama Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Kuswara S Taryono, Direktur PT PBB Risha Adi Wijaya, Direktur Marketing dan Promosi PT PBB M Farhan juga untuk mencapai solusi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Kami ke sini bukan untuk memanas-manasi, kami hanya ingin mencari solusi agar kedepannya bisa lebih tertib lagi, tidak hanya antarpendukung Persib dan Persija tetapi pada semua pertandingan antarklub di Indonesia," tambahnya.
Penyerangan, katanya, terjadi saat bus skuad Persib hendak menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan untuk bertanding melawan Persija Jakarta.
Namun, baru keluar dari Hotel Kartika Chandra di Jalan Gatot Subroto, bus yang membawa pemain dan ofisial Persib diserang oleh oknum yang tidak dikenal. Umuh mengaku sudah memastikan kepada panitia apakah kondisi sudah aman.
"Saya sudah bicara katanya aman. Tetapi begitu keluar ternyata ada banyak The Jack. Begitu kita berhenti mereka sudah bawa pentungan besi, batu, segala macam," tuturnya.
Bus pun dilempari bom molotov, namun untungnya bus tidak sampai terbakar. Hanya saja kepulan asap masuk ke dalam bus. Kubu Persib akhirnya urung datang ke stadion dan memilih pergi ke tempat yang aman dengan mengalihkan bus ke jalan tol.
"Kami tidak datang ke stadion karena ingin menyelamatkan diri. Tangan saya sudah berdarah kena serpihan kaca. Saya lihat pelaku penimpukan ada yang pakai atribut tim lawan (Persija). tetapi hal ini tidak usah dibesar-besarkan lagi," tambahnya.
Ia menegaskan, pihak Persib belum berniat untuk menempuh jalur hukum terkait kejadian tersebut. Seperti yang diutarakan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Kuswara S Taryono yang merangkap sebagai kuasa hukum, menyerahkan kepada Komisi Disiplin PSSI.
"Soal sanksi, ini jadi ranah komdis untuk memutuskan seadil-adilnya. Kalau terkait kejadian, kami serahkan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian," ujarnya.
Sementara Roy Suryo mengatakan akan ada tindakan tegas bagi pelaku. Ia juga meminta agar klub turut bertanggung jawab jika pendukung mereka mengancam keberadaan tamu.
"Dari sini agar dapat masukan yang paling detail sehingga bisa melakukan rekomendasi. Apakah nanti ada peraturan tegas, saya mau terapkan. Kalau suporter mengancam keberadaan tamu, klub juga harus ikut bertanggung jawab," jelasnya.
"Tadi kami menjelaskan kronologis kejadian. Tidak ada bicara hal yang lain lagi. Kalau soal sanksi kami ikuti apa yang sudah tertera di aturan PSSI," kata Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, di kantor Kemenpora di Jakarta, Rabu.
Umuh mengatakan kedatangannya bersama Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Kuswara S Taryono, Direktur PT PBB Risha Adi Wijaya, Direktur Marketing dan Promosi PT PBB M Farhan juga untuk mencapai solusi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Kami ke sini bukan untuk memanas-manasi, kami hanya ingin mencari solusi agar kedepannya bisa lebih tertib lagi, tidak hanya antarpendukung Persib dan Persija tetapi pada semua pertandingan antarklub di Indonesia," tambahnya.
Penyerangan, katanya, terjadi saat bus skuad Persib hendak menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan untuk bertanding melawan Persija Jakarta.
Namun, baru keluar dari Hotel Kartika Chandra di Jalan Gatot Subroto, bus yang membawa pemain dan ofisial Persib diserang oleh oknum yang tidak dikenal. Umuh mengaku sudah memastikan kepada panitia apakah kondisi sudah aman.
"Saya sudah bicara katanya aman. Tetapi begitu keluar ternyata ada banyak The Jack. Begitu kita berhenti mereka sudah bawa pentungan besi, batu, segala macam," tuturnya.
Bus pun dilempari bom molotov, namun untungnya bus tidak sampai terbakar. Hanya saja kepulan asap masuk ke dalam bus. Kubu Persib akhirnya urung datang ke stadion dan memilih pergi ke tempat yang aman dengan mengalihkan bus ke jalan tol.
"Kami tidak datang ke stadion karena ingin menyelamatkan diri. Tangan saya sudah berdarah kena serpihan kaca. Saya lihat pelaku penimpukan ada yang pakai atribut tim lawan (Persija). tetapi hal ini tidak usah dibesar-besarkan lagi," tambahnya.
Ia menegaskan, pihak Persib belum berniat untuk menempuh jalur hukum terkait kejadian tersebut. Seperti yang diutarakan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Kuswara S Taryono yang merangkap sebagai kuasa hukum, menyerahkan kepada Komisi Disiplin PSSI.
"Soal sanksi, ini jadi ranah komdis untuk memutuskan seadil-adilnya. Kalau terkait kejadian, kami serahkan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian," ujarnya.
Sementara Roy Suryo mengatakan akan ada tindakan tegas bagi pelaku. Ia juga meminta agar klub turut bertanggung jawab jika pendukung mereka mengancam keberadaan tamu.
"Dari sini agar dapat masukan yang paling detail sehingga bisa melakukan rekomendasi. Apakah nanti ada peraturan tegas, saya mau terapkan. Kalau suporter mengancam keberadaan tamu, klub juga harus ikut bertanggung jawab," jelasnya.
Pewarta: Monalisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: