Jakarta (ANTARA) - PT Persero Angkasa Pura (AP) II menyebutkan tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) di Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menunjukkan tren meningkat dalam 10 hari terakhir.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menyebutkan peningkatan itu terjadi sejak Bandara Kertajati resmi menerima perpindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung mulai 29 Oktober 2023.

AP II selaku pengelola Bandara Kertajati juga mencatat tren peningkatan tidak hanya pada jumlah penumpang pesawat, namun juga dirasakan di volume angkutan kargo.

Muhammad Awaluddin mengatakan tren peningkatan load factor tersebut menandakan bahwa Bandara Kertajati diminati masyarakat dan maskapai mampu mengakomodir kebutuhan itu.

"Saat ini, load factor telah menyentuh 70-75 persen, di mana angka ini cukup positif bagi maskapai. Bandara Kertajati diminati masyarakat dan AP II bersama maskapai akan terus berupaya untuk meningkatkan load factor ini ke depannya,” ujar Awaluddin.

AP II menyebut bersama pemangku kepentingan serta didukung Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan berhasil mengoptimalkan Bandara Kertajati.

Baca juga: Dirut BIJB: 17 ribu lebih penumpang terbang dari Bandara Kertajati

Baca juga: BIJB Kertajati pintu masuk investasi di Cirebon


Sejak 29 Oktober 2023, AP II mencatat load factor terus meningkat mulai dari 50-60 persen hingga mulai 1 November 2023 load factor menyentuh 70-75 persen. Adapun, load factor sekitar 70 persen mencerminkan operasional yang positif bagi maskapai.

"Masyarakat Jawa Barat merasakan kemudahan akses menuju atau dari Bandara Kertajati karena adanya Tol Cisumdawu dan berbagai moda transportasi darat. Ini menjadi salah satu faktor pendorong terus meningkatnya load factor," lanjut Awaluddin.

Jalan Tol Cisumdawu membuat Bandung yang merupakan Ibu Kota Jawa Barat semakin dekat dengan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Lewat tol tersebut, durasi perjalanan dari antara Bandung menuju Bandara Kertajati hanya sekitar 1 jam dengan mobil pribadi dan 1 jam 30 menit dengan bus.

Sementara itu dari sisi jumlah penumpang pesawat, saat ini Bandara Kertajati melayani berkisar 2.160 penumpang hingga mencapai 3.000 penumpang per hari.

"Pada hari biasa, jumlah penumpang mencapai 2.160 penumpang per hari. Untuk akhir pekan, dapat mencapai di atas 3.000 penumpang, seperti misalnya pada Jumat 3 November yang mencapai 3.612 penumpang. AP II dan maskapai akan terus berupaya meningkatkan jumlah penumpang," ucap Awaluddin.

Adapun pada Senin ini, maskapai Malaysia Airlines telah membuka penerbangan Bandara Kertajati-Kuala Lumpur dan sebaliknya.

Executive General Manager Bandara Kertajati Nuril Huda mengatakan penerbangan dari Kuala Lumpur mendarat di Bandara Kertajati pukul 19.50 WIB dan dari Bandara Kertajati berangkat ke Kuala Lumpur pukul 20.50 WIB.

"Penumpang pesawat di penerbangan dari dan ke Kuala Lumpur ini didominasi wisatawan dan pebisnis. Ada dua maskapai yang mengoperasikan rute ini, yaitu AirAsia dan Malaysia Airlines. Jawa Barat menjadi destinasi favorit bagi wisatawan Malaysia dan Bandara Kertajati akan menyambut para wisman dengan baik didukung fasilitas pelayanan dan penunjang yang sangat lengkap," kata Nuril.

Baca juga: Disparbud Jabar matangkan tambahan unsur kesundaan di BIJB Kertajati

Baca juga: Bandara Husein masih layani penerbangan ke Yogyakarta dan Surabaya