Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp9.935 per dolar Amerika Serikat.
"BI melakukan intervensi pasar uang domestik agar nilai tukar rupiah bergerak stabil di tengah minimnya sentimen positif di pasar uang dalam negeri," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan peluang dolar Amerika Serikat menguat cukup kuat seiring dengan sentimen positif data manufaktur Amerika Serikat. Selain itu, pelemahan mata uang yuan China menambah bayangan sentimen negatif bagi nilai tukar Asia.
"Sentimen dalam negeri masih kurang mendukung untuk terapresiasinya rupiah untuk saat ini," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menambahkan, pesanan durable goods Amerika Serikat, melampaui ekspektasi dengan tumbuh 3,6 persen pada bulan Mei, dipicu kenaikan pesanan untuk pesawat dan mesin.
Ia mengatakan data-data ekonomi Amerika Serikat, sejalan proyeksi Federal Reserve, ekonomi negara itu akan memperlihatkan pemulihan moderat, dan secara khusus, data ekonomi AS selama dua pekan terakhir terus melampaui konsensus.
"Data itu telah menyediakan pijakan kuat bagi dolar Amerika Serikat," katanya.
(KR-ZMF/S004)