Jakarta (ANTARA News) - Aksi jual saham yang masih dilakukan investor kembali menekan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sehingga ditutup melemah sebesar 10,59 poin.

IHSG BEI ditutup turun 10,59 poin atau 0,24 persen ke posisi 4.418,87, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 4,47 poin (0,65 persen) ke level 719,58.

"IHSG BEI ditutup melemah menyusul aksi jual yang dilakukan investor. IHSG memang sempat menguat pada sesi pagi, akan tetapi berangsur kembali ke area negatif menyusul kekhawatiran dampak perlambatan ekonomi China terhadap perekonomian global," kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Selasa.

Hal itu, lanjut dia, karena terjadinya kemandekan kredit (credit crunch) di China sehingga mendorong kenaikan suku bunga pinjaman antar bank di negara itu.

Disisi lain, Purwoko mengatakan sempat menguatnya indeks BEI dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi jual kembali setelah mengalami penguatan (sell on strength).

Ia memproyeksikan indeks BEI masih akan bergerak mudah berubah dengan kecenderungan melemah di kisaran 4.340-4.435 poin pada besok (Rabu, 26/5).

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan indeks BEI kembali melemah pada Selasa ini, namun tekanannya cenderung terbatas.

"Harga saham yang sudah masuk dalam area jenuh jual, menahan tekanan indeks BEI lebih dalam," kata dia.

Meski demikian, lanjut dia, tekanan jual masih ada menyusul belum adanya sentimen positif yang kuat untuk mengangkat indeks BEI.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 188.965 kali dengan volume mencapai 3,594 miliar lembar saham senilai Rp5,601 triliun. Saham yang menguat 137, sementara yang melemah sebanyak 133 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 100 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 41,74 poin (0,21 persen) ke level 19.855,72, indeks Nikkei-225 turun 93,44 poin (0,72 persen) ke level 12.969,34, dan Straits Times menguat 17,27 poin (1,02 persen) ke posisi 3.091,34.
(KR-ZMF/R010)