Konflik Rusia Ukraina
Terus digempur Rusia, Ukraina yakin energi untuk musim dingin cukup
12 November 2023 17:32 WIB
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi serangan rudal Rusia di Kota Kharkiv, Ukraina, Jumat (6/10/2023). Serangan rudal tersebut sedikitnya merengut 50 korban jiwa. ANTARA FOTO/REUTERS/Vitalii Hnidyi/Spt.
London (ANTARA) - Ukraina akan memiliki sumber daya energi yang cukup untuk melewati musim dingin mendatang, tetapi peningkatan serangan Rusia diperkirakan dapat mengganggu jaringan pasokan, kata Menteri Energi Ukraina German Galushchenko pada Sabtu (11/11).
“Kami mempunyai sumber daya energi yang cukup, dalam hal ini kami merasa tenang. Pertanyaannya adalah seberapa besar serangan di masa depan dapat mempengaruhi pasokan," kata Galushchenko kepada televisi publik Ukraina.
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menyerang infrastruktur Ukraina sebanyak 60 kali, kata Kiev pada Rabu (8/11).
Serangan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa Moskow mungkin sudah mulai menargetkan jaringan listrik untuk musim dingin yang kedua dalam masa perang.
Musim dingin tahun lalu, ribuan drone atau pesawat tanpa awak dan rudal Rusia menghantam infrastruktur listrik, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran.
Galushchenko mengatakan Ukraina memperkirakan Rusia akan memulai kembali serangan drone dan rudal massal terhadap infrastruktur energi setelah suhu turun dan tetap di bawah nol derajat Celcius.
“Tentu saja suhu rendah menambah bahaya. Suhu di bawah nol pasti sudah akan meningkatkan risiko," kata Galushchenko.
Sejauh ini pada musim gugur tahun ini, Ukraina menikmati cuaca hangat yang tidak sesuai musimnya, tetapi suhu diperkirakan akan turun di bawah nol derajat Celcius di Kiev dan tempat-tempat lain pada pekan mendatang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia kembali luncurkan serangan ke Kiev setelah beberapa pekan
Baca juga: Dua sipil tewas akibat serangan udara Rusia di Zaporizhzhia
Baca juga: Ukraina laporkan serangan drone Rusia di pelabuhan Danube
“Kami mempunyai sumber daya energi yang cukup, dalam hal ini kami merasa tenang. Pertanyaannya adalah seberapa besar serangan di masa depan dapat mempengaruhi pasokan," kata Galushchenko kepada televisi publik Ukraina.
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menyerang infrastruktur Ukraina sebanyak 60 kali, kata Kiev pada Rabu (8/11).
Serangan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa Moskow mungkin sudah mulai menargetkan jaringan listrik untuk musim dingin yang kedua dalam masa perang.
Musim dingin tahun lalu, ribuan drone atau pesawat tanpa awak dan rudal Rusia menghantam infrastruktur listrik, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran.
Galushchenko mengatakan Ukraina memperkirakan Rusia akan memulai kembali serangan drone dan rudal massal terhadap infrastruktur energi setelah suhu turun dan tetap di bawah nol derajat Celcius.
“Tentu saja suhu rendah menambah bahaya. Suhu di bawah nol pasti sudah akan meningkatkan risiko," kata Galushchenko.
Sejauh ini pada musim gugur tahun ini, Ukraina menikmati cuaca hangat yang tidak sesuai musimnya, tetapi suhu diperkirakan akan turun di bawah nol derajat Celcius di Kiev dan tempat-tempat lain pada pekan mendatang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia kembali luncurkan serangan ke Kiev setelah beberapa pekan
Baca juga: Dua sipil tewas akibat serangan udara Rusia di Zaporizhzhia
Baca juga: Ukraina laporkan serangan drone Rusia di pelabuhan Danube
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: