Ringgo Agus Rahman kagum dengan Banyuwangi
25 Juni 2013 20:36 WIB
Aktor Ringgo Agus Rahman menerima Piala Vidia FFI 2011 kategori pemeran utama pria terbaik dalam malam anugerah Piala Vidia FFI 2011, yang digelar di Studio RCTI, Jakarta, Selasa, (6/12). Ringgo Agus Rahman mengalahkan 4 nominasi aktor lainya dalam film televisi berjudul "Mahasmara" produksi Demigisela Citra Cinema. (FOTO ANTARA/Agus Apriyanto)
Banyuwangi (ANTARA News) - Aktor muda Ringgo Agus Rahman terkesan syuting film pendek di beberapa lokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Saya kagum bersihnya udara kota Banyuwangi yang bebas polusi dan saya jatuh cinta dengan Bumi Blambangan karena keramahan penduduknya," kata Ringgo di sela-sela jamuan nasi tumpeng bersama Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Pendopo Shaba Swagata, Selasa.
Production House (PH) pembuat film televisi (FTV) memilih Banyuwangi menjadi lokasi syuting sekaligus menjadi inspirasi judul di FTV. Motion Picture akan membuat dua FTV sekaligus yakni berjudul "Lari Dari Kawin Lari" dan "Banyuwangi Sunrise of Love" dengan bintang utama Ringgo Agus Rahman dan Sabay Morsech.
"Kalau nanti saya nikah, saya ingin bikin rumah di sini saja. Kayaknya adem dan damai, meski di tengah kota dan tidak hiruk pikuk, tenang dan nyaman," ucap mantan kekasih Revalina S. Temat itu.
Aktor yang melejit lewat film "Jomblo" dan "Ujang Pantry" itu juga memuji sambutan Bupati Banyuwangi dan pemerintah daerah setempat yang sangat ramah kepada kru SCTV dan para pemain film.
"Saya sudah sering syuting ke mana-mana, sambutannya biasa aja dan habis syuting langsung balik ke Jakarta. Tetapi, di Banyuwangi luar biasa, sangat hangat dan saya bangga bisa ke sini," ucap aktor jenaka itu.
Pemeran film "Get Married" itu juga berjanji akan mempromosikan Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia.
Sementara sutradara Motion Picture, Dwi Ilalang, mengaku kagum dengan potensi alam yang dimiliki kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.
"Banyuwangi sungguh menakjubkan. Saya kagum ada daerah yang potensinya bagus tapi tidak diangkat. Ini yang menginspirasi saya menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu judul film `Banyuwangi Sunrise of Love`," tuturnya.
Menurut dia, syuting film yang memakan waktu sekitar dua pekan itu banyak mengambil lokasi yang memiliki pemandangan laut dan pegunungan karena isi dari cerita film tersebut komedi pop romantis.
"Kami juga melibatkan 18 orang asal Banyuwangi untuk ikut andil dalam film pendek yang dibintangi Ringgo Agus Rahman dan Sabay Morsech," ujarnya.
"Saya kagum bersihnya udara kota Banyuwangi yang bebas polusi dan saya jatuh cinta dengan Bumi Blambangan karena keramahan penduduknya," kata Ringgo di sela-sela jamuan nasi tumpeng bersama Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Pendopo Shaba Swagata, Selasa.
Production House (PH) pembuat film televisi (FTV) memilih Banyuwangi menjadi lokasi syuting sekaligus menjadi inspirasi judul di FTV. Motion Picture akan membuat dua FTV sekaligus yakni berjudul "Lari Dari Kawin Lari" dan "Banyuwangi Sunrise of Love" dengan bintang utama Ringgo Agus Rahman dan Sabay Morsech.
"Kalau nanti saya nikah, saya ingin bikin rumah di sini saja. Kayaknya adem dan damai, meski di tengah kota dan tidak hiruk pikuk, tenang dan nyaman," ucap mantan kekasih Revalina S. Temat itu.
Aktor yang melejit lewat film "Jomblo" dan "Ujang Pantry" itu juga memuji sambutan Bupati Banyuwangi dan pemerintah daerah setempat yang sangat ramah kepada kru SCTV dan para pemain film.
"Saya sudah sering syuting ke mana-mana, sambutannya biasa aja dan habis syuting langsung balik ke Jakarta. Tetapi, di Banyuwangi luar biasa, sangat hangat dan saya bangga bisa ke sini," ucap aktor jenaka itu.
Pemeran film "Get Married" itu juga berjanji akan mempromosikan Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia.
Sementara sutradara Motion Picture, Dwi Ilalang, mengaku kagum dengan potensi alam yang dimiliki kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.
"Banyuwangi sungguh menakjubkan. Saya kagum ada daerah yang potensinya bagus tapi tidak diangkat. Ini yang menginspirasi saya menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu judul film `Banyuwangi Sunrise of Love`," tuturnya.
Menurut dia, syuting film yang memakan waktu sekitar dua pekan itu banyak mengambil lokasi yang memiliki pemandangan laut dan pegunungan karena isi dari cerita film tersebut komedi pop romantis.
"Kami juga melibatkan 18 orang asal Banyuwangi untuk ikut andil dalam film pendek yang dibintangi Ringgo Agus Rahman dan Sabay Morsech," ujarnya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: