Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,59 triliun dalam lelang sukuk atau surat berharga syariah negara (SBSN).

Siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang diterima ANTARA, di Jakarta, Selasa, menyebutkan penawaran yang masuk dalam lelang empat seri SBSN itu mencapai Rp2,47 triliun.

Jumlah yang dimenangkan Rp1,59 triliun itu lebih besar dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya yakni Rp1,5 triliun.

Penjualan sukuk melalui lelang itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2013.

Jumlah dimenangkan itu berasal dari dua seri sukuk yaitu seri SPN-S26122013 sebesar Rp0,99 triliun dan seri PBS005 sebesar Rp0,60 triliun.

Imbal hasil rata-rata tertimbang SPN-S26122013 sebesar 6,038 persen dengan tingkat imbalan secara diskonto. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp1,68 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,75 persen dan tertinggi 7,00 persen.

Sementara imbal hasil rata-rata tertimbang untuk seri PBS005 sebesar 8,016 persen dengan tingkat imbalan 6,5 persen. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp0,62 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk sebesar 8,0 persen dan tertinggi 8,88 persen.

Pemerintah tidak memenangkan penawaran yang masuk untuk seri PBS001 dan PBS004. Penawaran yang masuk untuk PBS001 sebesar Rp147 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 6,94 persen dan tertinggi 7,50 persen. Sementara penawaran masuk untuk PBS004 sebesar Rp21 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,063 persen dan tertinggi 8,750 persen.