Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan akan menurunkan angka kemiskinan sebesar 8--10 persen pada akhir masa jabatannya di 2014.

"Kami optimistis mampu menanggulangi kemiskinan melalui kebijakan-kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan," kata Presiden Yudhoyono di Jakarta, Selasa, saat memberikan pidato kunci mengenai pengentasan kemiskinan.

Keyakinan itu, menurut Presiden, didasari dari keberhasilan Indonesia menurunkan angka kemiskinan dari 16,58 persen pada 2007 menjadi 11,66 persen pada 2012.

"Kami telah mengentaskan sekitar sembilan juta orang keluar dari kemiskinan dalam jangka waktu lima tahun. Kami berkomitmen untuk menjaga kemajuan ini," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa memerangi kemiskinan masuk dalam empat langkah strategi pembangunan Indonesia, yakni pro-pertumbuhan, pro-pembukaan lapangan kerja, pro-pengentasan kemiskinan, dan pro-lingkungan.

Presiden kemudian menjelaskan, strategi itu adalah strategi yang menghasilkan pertumbuhan untuk menciptakan lapangan kerja dan kesempatan ekonomi.

"Strategi yang merangsang pertumbuhan untuk mengurangi ketimpangan dan meminimalkan kemiskinan, dan dengan demikian membangun rakyatnya dari level bawah ke kelas menengah serta strategi yang menghasilkan pertumbuhan untuk menjaga lingkungan untuk masa depan," katanya.

Menurut Presiden, dua pendekatan utama dari strategi itu adalah melalui kebijakan ekonomi makro dan kebijakan afirmatif.

Implementasi dari kebijakan ekonomi makro, kata Presiden, salah satunya adalah program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang kini senilai Rp 623,91 triliun yang dialokasikan pada 184 proyek.

Mayoritas investasi MP3EI berasal dari sektor swasta (44 persen), perusahaan milik negara (19,5 persen), pemerintah melalui APBN (19 persen), dan sisanya dari kombinasi swasta dan BUMN.

Sementara itu kebijakan untuk mengurangi kemiskinan diterapkan oleh pemerintah dalam empat kluster, yaitu perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan melalui usaha kecil dan menengah (UKM), dan pengembangan program-program yang berfokus pada membantu masyarakat guna mengurangi biaya hidup rakyat miskin.(*)