Panjat Tebing
Indonesia jaga asa di nomor speed Asian Qualifier
11 November 2023 22:56 WIB
Atlet panjat tebing Indonesia Raviandi Ramadhan berusaha memanjat untuk mencapai puncak pada babak final kategori Boulder&Lead Putra IFSC Climbing Asian Qualifier Jakarta 2023 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (11/11/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz
Jakarta (ANTARA) - Para atlet panjat tebing Indonesia nomor speed siap menjaga asa Indonesia untuk memperebutkan tiket menuju Olimpiade 2024 Paris pada babak pamungkas IFSC Asian Qualifier 2023 yang bergulir Minggu (12/11).
Pada disiplin speed, atlet-atlet Indonesia bercokol pada posisi elite dunia. Tercatat ada nama Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Rahmad Adi Prasetyo, Nurul Iqoomah, Rajah Sallsabilah, dan Mutia Amanda Narda yang siap berlaga.
Veddriq dikenal sebagai pemegang rekor tercepat pemanjatan speed dunia saat ini. Sementara Kiromal Katibin merupakan pemegang rekor kecepatan disiplin speed sebelumnya.
Adapun dua atlet panjat tebing Indonesia yakni Raviandi Ramadhan dan Sukma Lintang Cahyani belum berhasil meraih podium pada final nomor combined (lead and boulder) yang digelar di Lot 11 Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu.
Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid menyatakan hasil yang dicapai atlet tetap harus diapresiasi.
“Semua masih on track. Mereka masih muda dan kami juga hanya menargetkan masuk semifinal. Jadi keberhasilan masuk final merupakan prestasi yang melebihi target," kata Yenny dalam keterangan resmi.
Seperti diperkirakan sebelumnya, atlet Indonesia yang bertarung di disiplin Boulder & Lead (Combine) tidak dapat memenuhi harapan meraih tiket Olimpiade Paris 2024. Dua pemanjat putra dan putri Indonesia, Ramadhan Raviandi dan Sukma Lintang Cahyani gagal meraih podium pada kejuaraan ISFC Asian Qualifier di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Target combined tercapai dan sejalan menuju 2028
Untuk final nomor combined putri, atlet China Zhang Yuetong memberikan kejutan dengan merebut posisi pertama dan memastikan tiket menuju Paris tahun depan.
Zhang yang sebelumnya tidak pernah menduduki peringkat tiga besar pada babak kualifikasi berhasil melampaui dua atlet unggulan asal Jepang yaitu Nonaka Miho dan Ito Futaba.
Di sisi lain, atlet Indonesia Sukma Lintang Cahyani berada di penghujung delapan besar dengan total angka 43,6.
Sementara untuk kategori putra, unggulan pertama Anraku Sorato (Jepang) tak terbendung untuk meraih podium utama. Anraku mampu melewati keseluruhan lintasan boulder dan mencapai titik puncak lintasan lead.
Anraku yang berusia 17 tahun, memulai debutnya di kelas senior pada tahun ini dengan meraih peringkat pertama pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Bern, Swiss.
Selain itu, Anraku juga merupakan peraih medali emas pada Asian Games 2022 Hangzhou, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Observasi matang jadi modal Raviandi melesat ke final Asian Qualifier
Baca juga: Kim Jain senang kembali kompetitif dan masuk final Asian Qualifier
Pada disiplin speed, atlet-atlet Indonesia bercokol pada posisi elite dunia. Tercatat ada nama Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Rahmad Adi Prasetyo, Nurul Iqoomah, Rajah Sallsabilah, dan Mutia Amanda Narda yang siap berlaga.
Veddriq dikenal sebagai pemegang rekor tercepat pemanjatan speed dunia saat ini. Sementara Kiromal Katibin merupakan pemegang rekor kecepatan disiplin speed sebelumnya.
Adapun dua atlet panjat tebing Indonesia yakni Raviandi Ramadhan dan Sukma Lintang Cahyani belum berhasil meraih podium pada final nomor combined (lead and boulder) yang digelar di Lot 11 Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu.
Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid menyatakan hasil yang dicapai atlet tetap harus diapresiasi.
“Semua masih on track. Mereka masih muda dan kami juga hanya menargetkan masuk semifinal. Jadi keberhasilan masuk final merupakan prestasi yang melebihi target," kata Yenny dalam keterangan resmi.
Seperti diperkirakan sebelumnya, atlet Indonesia yang bertarung di disiplin Boulder & Lead (Combine) tidak dapat memenuhi harapan meraih tiket Olimpiade Paris 2024. Dua pemanjat putra dan putri Indonesia, Ramadhan Raviandi dan Sukma Lintang Cahyani gagal meraih podium pada kejuaraan ISFC Asian Qualifier di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Target combined tercapai dan sejalan menuju 2028
Untuk final nomor combined putri, atlet China Zhang Yuetong memberikan kejutan dengan merebut posisi pertama dan memastikan tiket menuju Paris tahun depan.
Zhang yang sebelumnya tidak pernah menduduki peringkat tiga besar pada babak kualifikasi berhasil melampaui dua atlet unggulan asal Jepang yaitu Nonaka Miho dan Ito Futaba.
Di sisi lain, atlet Indonesia Sukma Lintang Cahyani berada di penghujung delapan besar dengan total angka 43,6.
Sementara untuk kategori putra, unggulan pertama Anraku Sorato (Jepang) tak terbendung untuk meraih podium utama. Anraku mampu melewati keseluruhan lintasan boulder dan mencapai titik puncak lintasan lead.
Anraku yang berusia 17 tahun, memulai debutnya di kelas senior pada tahun ini dengan meraih peringkat pertama pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Bern, Swiss.
Selain itu, Anraku juga merupakan peraih medali emas pada Asian Games 2022 Hangzhou, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Observasi matang jadi modal Raviandi melesat ke final Asian Qualifier
Baca juga: Kim Jain senang kembali kompetitif dan masuk final Asian Qualifier
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: