Ragam kopi nusantara dipamerkan di Jakarta
25 Juni 2013 12:58 WIB
Pameran Kopi Nusantara 2013 Menteri Perindustrian Mohamd S. Hidayat didampingi Dirjen Industri Agro Benny Wachjudi dan Direktur Industri Minuman dan Tembakau Enny Ratnaningtyas meninjau salah satu stand Dearffi Coffee pada Pameran Kopi Nusantara 2013 "Kopi Indonesia untuk Dunia" di Plasa Pameran Industri, Jakarta 25 Juni 2013. (kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat membuka secara resmi Pameran Kopi Nusantara 2013 di Plasa Pameran Industri Gedung Kementrian Perindustrian, Selasa (25/6).
"Pameran ini diharapkan menjadi wahana pendorong bagi para pengusaha di bidang industri pengolahan kopi untuk memperkenalkan produk, kualitas, dan citra merek serta memperoleh berbagai masukan dari pelanggannya," kata Menperin MS Hidayat dalam pidato sambutannya.
Lebih lanjut Menperin meminta industri pengolahan kopi dapat lebih kreatif dalam melakukan diversifikasi produk.
"Intinya, kopi jangan hanya dijadikan sebagai minuman tapi juga dikembangkan dalam berbagai jenis produk seperti menjadi produk perawatan kecantikan (lulur), farmasi, essen makanan, dan lain-lain sesuai permintaan konsumen," katanya.
Dengan demikian, diharapkan konsumsi kopi masyarakat Indonesia dapat meningkat seperti halnya negara-negara penghasil kopi terbesar di dunia seperti Brasil yang konsumsi domestik kopinya telah mencapai enam kilogram perkapita per tahun.
Menteri juga berharap agar pameran berlangsung sukses serta memberi dampak positif pengembangan industri pengolahan kopi di Indonesia.
Pameran yang baru diadakan pertama kalinya itu diikuti oleh 33 peserta dengan menempati 50 stan.
Sebanyak 14 stan merupakan industri pengolahan kopi, 10 stan wakil dari delapan provinsi penghasil kopi , tujuh stan waralaba industri pengolahan kopi nasional, 12 stan asosiasi, dua stan institusi litbang dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, dan lima stan dari produsen mesin pengolahan kopi dan penyedia kemasan.
Selain pameran, di sana juga digelar berbagai kegiatan bersifat edukatif seperti seminar, "cupping experience" atau pengenalan cara uji cita rasa kopi, "barista workshop" atau cara meracik minuman kopi, serta "coffee blending workshop" atau cara mencampur kopi dari berbagai daerah.
"Pameran ini diharapkan menjadi wahana pendorong bagi para pengusaha di bidang industri pengolahan kopi untuk memperkenalkan produk, kualitas, dan citra merek serta memperoleh berbagai masukan dari pelanggannya," kata Menperin MS Hidayat dalam pidato sambutannya.
Lebih lanjut Menperin meminta industri pengolahan kopi dapat lebih kreatif dalam melakukan diversifikasi produk.
"Intinya, kopi jangan hanya dijadikan sebagai minuman tapi juga dikembangkan dalam berbagai jenis produk seperti menjadi produk perawatan kecantikan (lulur), farmasi, essen makanan, dan lain-lain sesuai permintaan konsumen," katanya.
Dengan demikian, diharapkan konsumsi kopi masyarakat Indonesia dapat meningkat seperti halnya negara-negara penghasil kopi terbesar di dunia seperti Brasil yang konsumsi domestik kopinya telah mencapai enam kilogram perkapita per tahun.
Menteri juga berharap agar pameran berlangsung sukses serta memberi dampak positif pengembangan industri pengolahan kopi di Indonesia.
Pameran yang baru diadakan pertama kalinya itu diikuti oleh 33 peserta dengan menempati 50 stan.
Sebanyak 14 stan merupakan industri pengolahan kopi, 10 stan wakil dari delapan provinsi penghasil kopi , tujuh stan waralaba industri pengolahan kopi nasional, 12 stan asosiasi, dua stan institusi litbang dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, dan lima stan dari produsen mesin pengolahan kopi dan penyedia kemasan.
Selain pameran, di sana juga digelar berbagai kegiatan bersifat edukatif seperti seminar, "cupping experience" atau pengenalan cara uji cita rasa kopi, "barista workshop" atau cara meracik minuman kopi, serta "coffee blending workshop" atau cara mencampur kopi dari berbagai daerah.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: