Organda DKI serahkan perhitungan kenaikan tarif siang ini
25 Juni 2013 12:19 WIB
Sejumlah angkutan umum di DKI Jakarta mulai menaikkan tarif pada Senin (24/6) meski pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memutuskan besaran tarif kenaikan angkutan umum.(ANTARA/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta pada Selasa siang akan menyerahkan hasil perhitungan kenaikan tarif angkutan umum setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Siang ini mau kami serahkan," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Sudirman, saat dihubungi melalui telpon.
Menurut hasil survei Organda setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, kata Sudirman, kenaikan tarif angkutan umum idealnya 30 persen.
"Sekitar Rp3000. Tapi harga itu belum fix. Biar Pak Gubernur, Joko Widodo, yang mengumumkan," katanya.
Dia menjelaskan, ada beberapa komponen yang diperhitungkan dalam menetapkan kenaikan tarif angkutan umum, bukan hanya dari naiknya harga BBM bersubsidi.
"Ada kenaikan harga ban, pelumas oli, suku cadang, biaya hidup supir dan kenek, biaya mekanik, biaya manajemen, suku bunga," katanya.
"Siang ini mau kami serahkan," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Sudirman, saat dihubungi melalui telpon.
Menurut hasil survei Organda setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, kata Sudirman, kenaikan tarif angkutan umum idealnya 30 persen.
"Sekitar Rp3000. Tapi harga itu belum fix. Biar Pak Gubernur, Joko Widodo, yang mengumumkan," katanya.
Dia menjelaskan, ada beberapa komponen yang diperhitungkan dalam menetapkan kenaikan tarif angkutan umum, bukan hanya dari naiknya harga BBM bersubsidi.
"Ada kenaikan harga ban, pelumas oli, suku cadang, biaya hidup supir dan kenek, biaya mekanik, biaya manajemen, suku bunga," katanya.
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: