Tanjung Selor (ANTARA) - Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) menyatakan jaringan informasi di perbatasan negara di Kabupaten Nunukan harus diperkuat untuk meningkatkan integrasi nilai kebangsaan dan nasionalisme.

“Dan salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat peran dan kapasitas LPP RRI (Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia) di Nunukan,” kata Deputi Kajian Strategis Lemhanas RI Reni Mayerni di Nunukan, Sabtu.

Keinginan untuk memperkuat peran dan kapasitas RRI mendapat sambutan yang positif dari Kepala LPP RRI Nunukan, Dewi Wahyuni.

Menurut Dewi, kapasitas dan kekuatan pemancar RRI dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang bisa menerima siaran RRI.

Saat ini, kata Dewi, dari 21 kecamatan di Kabupaten Nunukan, baru terdapat sekitar empat sampai lima kecamatan yang terjangkau siaran RRI. Sementara sisanya masih blank spot atau belum terdapat sinyal komunikasi atau siaran.

RRI Nunukan, kata Dewi, juga baru memiliki tiga pemancar yang berada di Kecamatan Nunukan, Kecamatan Sebatik, dan Kecamatan Krayan sehingga masih perlu diperbanyak.

untuk diketahui, Lemhanas RI juga meminta masukan dari Pemerintah Kabupaten Nunukan yang disampaikan oleh Wakil Bupati Nunukan, Kapolres, Dandim, Kepala Dinas Kominfotik, Kepala BMKG Nunukan, dan masyarakat.

Semua data, masukan, dan saran yang diterima akan dijadikan sebagai bahan penyusunan rekomendasi kepada Presiden.

PihaK Lemhanas menilai selama ini ada kesenjangan informasi yang dialami oleh masyarakat yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan.

Masyarakat di wilayah Sebatik dan Nunukan misalnya, lebih sering mendengar siaran dari radio Tawau, Malaysia ketimbang mendengarkan siaran radio Indonesia karena sinyal radio Malaysia jauh lebih kuat.