PLN NP Brantas bantu penanganan stunting di Kabupaten Malang
11 November 2023 12:34 WIB
Manager Keuangan dan Administrasi PT PLN Nusantara Power (NP) Unit Pembangkitan (UP) Brantas Mohamad Najib (kiri) menerima penghargaan karena berkontribusi menurunkan stunting di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. ANTARA/HO-PT PLN Nusantara Power (NP) Brantas.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nusantara Power (NP) Unit Pembangkitan Brantas membantu penanganan stunting di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Manager Keuangan dan Administrasi PT PLN NP UP Brantas Mohamad Najib, dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Malang, Sabtu, mengatakan, penyaluran CSR itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mewujudkan generasi unggul Indonesia Emas 2045.
Baca juga: BKKBN: Kader KB berperan ubah pola asuh keluarga untuk cegah stunting
"Ada beberapa desa yang dibidik berada di ring satu pembangkitan. Desa-desa itu dibantu dalam penanganan stunting. Intervensi program bekerja sama dengan puskesmas dan pemerintah desa," kata Najib.
Najib menjelaskan, salah satu program penyaluran CSR yang dilakukan di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, masyarakat setempat mendapatkan pembekalan melalui program pemberdayaan dalam percepatan pencegahan stunting.
Dalam penyaluran tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, lanjutnya, juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk penanganan stunting, termasuk pembuatan makanan tambahan hasil inovasi Program Kampung Iklim (Proklim).
Sejauh ini, lanjutnya, inovasi Proklim telah memberikan manfaat percepatan penanganan stunting secara terintegrasi melalui berbagai sektor untuk pemenuhan gizi bagi anak dan balita, melalui peningkatan kapasitas SDM yang dilakukan PT PLN NP Brantas.
Melalui Proklim yang diinisiasi dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang disalurkan PT PLN NP Brantas tersebut, dinilai mampu menurunkan kasus stunting di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung itu.
Baca juga: Pemerintah perhatikan budaya dalam menangani stunting dan kemiskinan
Kampung berbasis ramah lingkungan tersebut, menurutnya mampu melakukan pengelolaan sampah, membangkitkan pelaku UMKM untuk menghasilkan prouk kerajinan tangan dari anyaman bambu, budi daya tanaman pangan, ternak lele, kambing dan sapi.
"Sampah dan limbahnya diolah menjadi pupuk organik. Uang dari hasil menjual sampah anorganik untuk biaya pemberian makanan tambahan balita dalam program penanganan stunting," katanya.
Kepala Puskesmas Sumberpucung Rahmawati Daha menyatakan bantuan CSR dari PLN Nusantara Power UP Brantas menjadi bagian penting dalam upaya untuk membantu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
"Semula stunting 2022 di Desa Ternyang sebesar 12,2 persen, kemudian, turun menjadi 7,1 persen," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Kampung Iklim Desa Ternyang, Hadi Santoso mengatakan dengan pengelolaan sampah yang baik dan budi daya tanaman pangan mampu meningkatkan derajat kesehatan yang berimbas pada pemenuhan gizi anak.
"Dampak dari lingkungan bersih dan ketahanan pangan sehingga stunting bisa diatasi dari keluarga," ujarnya.
Pemerintah Desa Ternyang menilai bahwa kolaborasi dan sinergi berbagai pihak untuk penanganan stunting dinilai mampu memberikan manfaat kepada masyarakat setempat. Selain mampu menurunkan angka stunting, program itu juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Bangka Tengah tekan kasus stunting 2,16 persen
Manager Keuangan dan Administrasi PT PLN NP UP Brantas Mohamad Najib, dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Malang, Sabtu, mengatakan, penyaluran CSR itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mewujudkan generasi unggul Indonesia Emas 2045.
Baca juga: BKKBN: Kader KB berperan ubah pola asuh keluarga untuk cegah stunting
"Ada beberapa desa yang dibidik berada di ring satu pembangkitan. Desa-desa itu dibantu dalam penanganan stunting. Intervensi program bekerja sama dengan puskesmas dan pemerintah desa," kata Najib.
Najib menjelaskan, salah satu program penyaluran CSR yang dilakukan di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, masyarakat setempat mendapatkan pembekalan melalui program pemberdayaan dalam percepatan pencegahan stunting.
Dalam penyaluran tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, lanjutnya, juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk penanganan stunting, termasuk pembuatan makanan tambahan hasil inovasi Program Kampung Iklim (Proklim).
Sejauh ini, lanjutnya, inovasi Proklim telah memberikan manfaat percepatan penanganan stunting secara terintegrasi melalui berbagai sektor untuk pemenuhan gizi bagi anak dan balita, melalui peningkatan kapasitas SDM yang dilakukan PT PLN NP Brantas.
Melalui Proklim yang diinisiasi dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang disalurkan PT PLN NP Brantas tersebut, dinilai mampu menurunkan kasus stunting di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung itu.
Baca juga: Pemerintah perhatikan budaya dalam menangani stunting dan kemiskinan
Kampung berbasis ramah lingkungan tersebut, menurutnya mampu melakukan pengelolaan sampah, membangkitkan pelaku UMKM untuk menghasilkan prouk kerajinan tangan dari anyaman bambu, budi daya tanaman pangan, ternak lele, kambing dan sapi.
"Sampah dan limbahnya diolah menjadi pupuk organik. Uang dari hasil menjual sampah anorganik untuk biaya pemberian makanan tambahan balita dalam program penanganan stunting," katanya.
Kepala Puskesmas Sumberpucung Rahmawati Daha menyatakan bantuan CSR dari PLN Nusantara Power UP Brantas menjadi bagian penting dalam upaya untuk membantu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
"Semula stunting 2022 di Desa Ternyang sebesar 12,2 persen, kemudian, turun menjadi 7,1 persen," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Kampung Iklim Desa Ternyang, Hadi Santoso mengatakan dengan pengelolaan sampah yang baik dan budi daya tanaman pangan mampu meningkatkan derajat kesehatan yang berimbas pada pemenuhan gizi anak.
"Dampak dari lingkungan bersih dan ketahanan pangan sehingga stunting bisa diatasi dari keluarga," ujarnya.
Pemerintah Desa Ternyang menilai bahwa kolaborasi dan sinergi berbagai pihak untuk penanganan stunting dinilai mampu memberikan manfaat kepada masyarakat setempat. Selain mampu menurunkan angka stunting, program itu juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Bangka Tengah tekan kasus stunting 2,16 persen
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: