Jakarta, Indonesia, June 24, 2013 - (ANTARA) - IFC, anggota kelompok Bank Dunia, telah mengatur pendanaan senilai $85 juta untuk PT Moya Indonesia untuk meningkatkan akses ke air minum yang aman bagi sekitar 1.8 juta orang yang tinggal di Tangerang, sebuah kota dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi di barat daya Jakarta.
IFC berinvestasi senilai $32 juta, di mana $23 juta akan diberikan dalam bentuk pinjaman, dan $8.7 juta diberikan dalam bentuk ekuitas. Selain dari investasi tersebut, IFC juga menggerakkan dana senilai $28 juta dari PT Indonesia Infrastructure Finance dan $25 juta dari PT Sarana Multi Infrastruktur, sebuah lembaga keuangan milik pemerintah di bawah Kementerian Keuangan, yang mendukung pendanaan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. IFC telah bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dalam menyediakan pendanaan dan investasi ekuitas pada beberapa perusahaan Indonesia.
“Tangerang memiliki 1.8 juta orang dengan sekitar 400 industri, tetapi hanya 30.000 rumah tangga yang dapat menikmati air bersih, “ ujar Simon A. Melhem, chief executive office Moya Asia Limited. “Investasi ini akan membantu kami meningkatkan akses ke air bersih dan mengatasi krisis air di kota ini.”
PT Moya Indonesia, anak perusahaan dari Moya Asia Limited, yang terdaftar pada Catalist, dewan kedua pada Singapore Exchange, telah menandatangani perjanjian 25 tahun dengan perusahaan air Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng Kota Tangerang, untuk membangun, mengoperasikan dan akhirnya mentransfer sebuah sarana pengolahan air kepada pemerintah daerah setempat.
Dukungan IFC akan memungkinkan PT Moya Indonesia untuk meningkatkan lebih dari empat kali lipat kepasitas sarana pengolahan airnya menjadi 168,480 cubic meter per hari dari 38,880 cubic meter per hari. Investasi inipun akan membantu perusahaan membangun jaringan distribusi yang akan menghubungkan sekitar 150.000 rumah tangga baru dan pelanggan dari kalangan industri untuk menjawab meningkatnya permintaan terhadap air bersih di Tangerang dan memungkinkan kota ini untuk mencapai millenium development goal dalam memperbaiki akses pada air bersih.
“Akses ke air bersih merupakan kebutuhan paling mendasar dan bagian kunci dari pembangunan perkotaan yang berkelanjutan,” ujar Sarvesh Suri, country manager IFC di Indonesia. “Ini merupakan proyek air pertama IFC di Indonesia, dan mempromosikan pembangunan perkotaan adalah salah satu tujuan strategis kami di Indonesia.”
IFC berinvestasi pada perusahaan perusahaan Indonesia untuk mendukung partisipasi mereka dalam pembangunan infrastruktur Indonesia dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Tentang IFC
IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus sepenuhnya pada sektor swasta. Kami membantu negara-negara berkembang meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan membiayai investasi, memobilisasi kapital di sektor finansial internasional, serta memberikan jasa pendampingan teknis kepada perusahaan dan pemerintah. Pada tahun fiskal 2012, nilai investasi kami mencapai $20 milyar, yang merupakan nilai tertinggi dalam sejarah IFC, guna meningkatkan peran sektor swasta dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong inovasi, dan mengatasi tantangan pembangunan yang paling kritis. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org.
Tetap Terhubung
www.ifc.org/eastasia
www.twitter.com/IFC_EAP
www.facebook.com/IFCindonesia
www.facebook.com/IFCwbg
www.youtube.com/IFCvideocasts
www.ifc.org/SocialMediaIndex
IFC Indonesia:
Novita Wund
Phone: (+62) 8118400438
E-mail: NWund@ifc.org
IFC Mengatur Pendanaan Sebesar $85 juta Bagi Moya Indonesia untuk Meningkatkan Akses pada Air Minum
24 Juni 2013 23:46 WIB
IFC Mengatur Pendanaan Sebesar $85 juta Bagi Moya Indonesia untuk Meningkatkan Akses pada Air Minum (ACN Newswire/ANTARA)
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013
Tags: