Panjat Tebing
Raviandi dan Lintang melaju ke final combine IFSC Asian Qualifier
10 November 2023 22:41 WIB
Para atlet Indonesia yang sedang melakoni babak semifinal combine IFSC Asian Qualifier 2023 di Lot 11 Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (10/11/2023). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Jakarta (ANTARA) - Dua atlet panjat tebing Indonesia Raviandi Ramadhan dan Sukma Lintang Cahyani melaju ke babak final nomor combine (lead and boulder) IFSC Asian Qualifier 2023 setelah melalui semifinal yang berlangsung di Lot 11 Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (10/11) malam.
Raviandi finis di penghujung delapan besar untuk combine kategori putra dengan poin 79,6, sementara Lintang juga finis di akhir delapan besar kategori putri dengan skor 66,6.
Babak semifinal dimulai sejak pagi hari, dengan disiplin boulder yang diadakan terlebih dahulu. Para pemanjat secara keseluruhan menyelesaikan empat jalur lintasan untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak enam atlet Indonesia yang berlaga di semifinal berhasil menyelesaikan keempat jalur dengan cukup baik.
Baca juga: Tim boulder & lead Indonesia maju ke semifinal IFSC Asian Qualifiers
Meskipun tak ada yang mencapai titik puncak jalur lintasan setinggi lima meter tersebut, namun, sebagian besar berhasil mencapai titik zona tinggi.
Sementara pada disiplin lead, pertandingan diadakan pada sore hari. Sebanyak 20 atlet terbaik se-Asia bertanding melalui jalur lintasan pemanjatan setinggi 15 meter.
Pada kesempatan tersebut tak semua atlet mampu mencapai titik tertinggi, termasuk keseluruhan atlet Indonesia. Namun dua atlet Indonesia berhasil mengumpulkan poin yang cukup untuk menuju babak final.
Baca juga: Ravianto-Raviandi antisipasi rintangan di semifinal Asian Qualifier
Ramadhan Raviandi, salah satu atlet Indonesia yang lolos menyatakan ia merasa kehabisan tenaga pada titik terakhir ia terjatuh.
“Babak final nanti sama sekali tak bisa dianggap enteng. Lawan yang harus dihadapi semua tangguh. Tapi tak ada yang bisa menebak apa yang terjadi di babak final nanti”, kata Raviandi.
Sementara itu, dominasi atlet Jepang mulai diikuti atlet Korea Selatan dan China. Tercatat sebanyak empat atlet Jepang masuk ke babak final dengan nilai tertinggi, termasuk unggulan teratas Anraku Sorato (combine putra) dan Futaba Ito (combine putri). Keduanya meraih poin tertinggi dengan masing-masing meraih 156,6 dan 187,8.
Lebih lanjut, atlet Korea Selatan yang masuk tiga besar adalah Seo Chaehyun, dan atlet China yang menyeruak tiga besar adalah Pan Yufei.
Di sisi lain, sebanyak delapan atlet pada masing-masing kategori putra dan putri akan menjalani babak final combine pada Sabtu (11/11).
Baca juga: Usaha Sukma Lintang Cahyani memupuk asa ke Olimpiade 2028
Baca juga: FPTI fokus tingkatkan peringkat dunia atlet sektor combined
Raviandi finis di penghujung delapan besar untuk combine kategori putra dengan poin 79,6, sementara Lintang juga finis di akhir delapan besar kategori putri dengan skor 66,6.
Babak semifinal dimulai sejak pagi hari, dengan disiplin boulder yang diadakan terlebih dahulu. Para pemanjat secara keseluruhan menyelesaikan empat jalur lintasan untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak enam atlet Indonesia yang berlaga di semifinal berhasil menyelesaikan keempat jalur dengan cukup baik.
Baca juga: Tim boulder & lead Indonesia maju ke semifinal IFSC Asian Qualifiers
Meskipun tak ada yang mencapai titik puncak jalur lintasan setinggi lima meter tersebut, namun, sebagian besar berhasil mencapai titik zona tinggi.
Sementara pada disiplin lead, pertandingan diadakan pada sore hari. Sebanyak 20 atlet terbaik se-Asia bertanding melalui jalur lintasan pemanjatan setinggi 15 meter.
Pada kesempatan tersebut tak semua atlet mampu mencapai titik tertinggi, termasuk keseluruhan atlet Indonesia. Namun dua atlet Indonesia berhasil mengumpulkan poin yang cukup untuk menuju babak final.
Baca juga: Ravianto-Raviandi antisipasi rintangan di semifinal Asian Qualifier
Ramadhan Raviandi, salah satu atlet Indonesia yang lolos menyatakan ia merasa kehabisan tenaga pada titik terakhir ia terjatuh.
“Babak final nanti sama sekali tak bisa dianggap enteng. Lawan yang harus dihadapi semua tangguh. Tapi tak ada yang bisa menebak apa yang terjadi di babak final nanti”, kata Raviandi.
Sementara itu, dominasi atlet Jepang mulai diikuti atlet Korea Selatan dan China. Tercatat sebanyak empat atlet Jepang masuk ke babak final dengan nilai tertinggi, termasuk unggulan teratas Anraku Sorato (combine putra) dan Futaba Ito (combine putri). Keduanya meraih poin tertinggi dengan masing-masing meraih 156,6 dan 187,8.
Lebih lanjut, atlet Korea Selatan yang masuk tiga besar adalah Seo Chaehyun, dan atlet China yang menyeruak tiga besar adalah Pan Yufei.
Di sisi lain, sebanyak delapan atlet pada masing-masing kategori putra dan putri akan menjalani babak final combine pada Sabtu (11/11).
Baca juga: Usaha Sukma Lintang Cahyani memupuk asa ke Olimpiade 2028
Baca juga: FPTI fokus tingkatkan peringkat dunia atlet sektor combined
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: