Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat Bazar UMKM untuk Indonesia yang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan BUMN setiap sebulan sekali berhasil membukukan transaksi sebesar Rp9,8 miliar.

“Jadi dari sisi frekuensi transaksi dari Januari sampai dengan Oktober tercatat ada 11.988 frekuensi dengan volume transaksi Rp9,8 miliar dengan melibatkan 1.083 UMKM,” kata Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting saat konferensi pers Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Jakarta, Jumat.

Loto menjelaskan bazar UMKM yang dilakukan secara bergilir oleh sejumlah perusahaan BUMN dengan menghadirkan UMKM binaan unggulan menjadi sarana bagi para UMKM untuk memperluas pasar baik secara luring maupun daring melalui platform digital PaDi UMKM. Termasuk juga menambah pembeli yang tidak hanya business to customer (b2c), namun juga business to business (b2b).

Keterlibatan berbagai perusahaan BUMN dalam bazar disebutnya sebagai wujud nyata dukungan dari BUMN untuk mendukung UMKM naik kelas dan memperluas pasar.

“Bagi UMKM yang sudah mendapatkan pembinaan, maka mereka membutuhkan kegiatan-kegiatan semacam ini. Baik pameran, bazar ataupun juga business matching atau pameran yang memang bisa memperluas jangkauan pasar mereka yang existing,” ucapnya.

Selain membukukan volume transaksi yang mencapai Rp9,8 miliar, Loto mengatakan sejumlah UMKM telah berhasil menembus etalase Sarinah Departement Store berkat mengikuti Bazar UMKM untuk Indonesia. Berdasarkan catatannya, sebanyak 53 produk UMKM telah berhasil mejeng di lantai 3 Sarinah.

Adapun pada Bazar UMKM untuk Indonesia periode 9-12 November 2023 diselenggarakan oleh Bio Farma Grup yang terdiri dari Pt Bio Farma, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk dengan sekitar 90 UMKM yang terlibat.

Vice President TJSL, Aset, dan Umum PT Bio Farma Tjut Vina Irviyanti menyampaikan Bio Farma Group berharap bazar tersebut mampu membantu UMKM untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kualitas produk.

“Kita berkolaborasi dengan Sarinah, PaDi UMKM, dan Kementerian BUMN. Mudah-mudahan acara ini tidak berhenti di sini tapi kedepannya kita bisa lebih baik membantu dan membina pihak-pihak UMKM yang ada,” ucapnya.

Senada, Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Agus Heru Darjono, mengatakan Bio Farma Group dikenal sebagai salah satu pilar farmasi dalam mendukung kesehatan bangsa. Namun di satu sisi, Bio Farma Group juga ingin berkontribusi dalam kesejahteraaan masyarakat salah satunya dengan membina UMKM.

Direktur Sumber Daya Manusia PT Kimia Farma Tbk, Dharma Syahputra mengatakan pembinaan UMKM dilakukan secara bertahap. Pada tahun pertama, pembinaan difokuskan untuk mengembangkan bisnis secara umum. Tahun kedua, mendampingi UMKM untuk mengelola perizinan termasuk cara branding dan pada tahun kedua fokus kepada digitalisasi.

“Tahun ketiga kami masuk kepada UMKM bisa mengoptimalisasi digital dan online termasuk PaDi UMKM. Saat ini sudah ada 10 produk kami yang masuk ke PaDi UMKM,” ungkapnya.


Baca juga: Tertinggi Sepanjang Sejarah, Transaksi Bazar UMKM PLN Bersama BUMN Capai Lebih Rp2,3 Miliar

Baca juga: Bazar UMKM milik perempuan untuk Indonesia diselenggarakan di Sarinah