BPN Jatim bertekad tingkatkan layanan pertanahan
24 Juni 2013 20:53 WIB
Deddy Setiady Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur (no 4 dari kanan) bersama Ketua Rois Syuriah PC NU Gresik, Kepala Wilayah II PT Bank Tabungan Negara (persero) Kepala Kantor Pertanahan Kab Gresik dan Kasi HTPT, PPAT dan Staf sesaat setelah Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kantor Pertanahan Kab. Gresik dengan BTN dan PC NU Kab Gresik dengan Kantor Pertanahan Kab Gresik, Jatim, Senin (24/6). (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Timur (Kanwil BPN Jatim) meneguhkan tekad memberikan pelayanan pertanahan inovatif kepada masyarakat di Jatim.
Kakanwil BPN Jatim, Deddy Setiady, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Senin, mengajak segenap keluarga besar BPN Jatim menjadikan peringatan Hari Pelayanan Publik Tahun 2013 menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidang pertanahan di wilayahnya masing-masing.
"Pelayanan Pertanahan yang Inovatif untuk Menciptakan Kehidupan yang Lebih Baik untuk Semua, kami angkat sebagai tema peningkatan kualitas pelayanan," katanya.
Menurut Deddy, ada 13 prioritas kerja Kanwil BPN Jatim. Pertama, mengenjot legalisasi aset (prona, redistribusi), legalisasi aset lintas sektor, (UKM, nelayan, masyarakat berpenghasilan rendah) tahun 2013.
"Ini merupakan komitmen kuat terhadap instruksi Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2013 dan kami pastikan evidence ada di komputerisasi kantor pertanahan," ujarnya.
Kedua, penyelesaian sengketa konflik pertanahan dengan mengedepankan mediasi untuk mencari penyelesaian "win-win solution". Ketiga, menjaga hubungan baik dengan pemerintah Propinsi Jatim dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Keempat, meningkatkan koordinasi dengan BUMN di Propinsi Jatim dalam rangka identifikasi, penataan dan legalisasi aset tanah BUMN. Kelima, menjaga hubungan baik dengan muspida dan instansi vertikal lainnya di Jatim.
Keenam, menjaga hubungan baik dengan partner kerja BPN (notaris/PPAT) untuk mewujudkan pelayanan pertanahan yang cepat, tepat dan transparan.
Ketujuh, memberikan prioritas dalam legalisasi aset tanah milik negara (pemerintah pusat, propinsi, kabupaten/kota) dan Badan Sosial Keagamaan di Jatim. Kedelapan, meningkatkan kekompakkan (team work) bagi seluruh pegawai.
Kesembilan, konsisten terhadap aturan dan optimalisasi pelayanan pertanahan.
Kesepuluh, mengimplementasikan komputerisasi kantor pertanahan berbasis web. Kesebelas, meningkatkan pelayanan pertanahan cepat, tepat, transparan dan akuntabel.(*)
Kakanwil BPN Jatim, Deddy Setiady, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Senin, mengajak segenap keluarga besar BPN Jatim menjadikan peringatan Hari Pelayanan Publik Tahun 2013 menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidang pertanahan di wilayahnya masing-masing.
"Pelayanan Pertanahan yang Inovatif untuk Menciptakan Kehidupan yang Lebih Baik untuk Semua, kami angkat sebagai tema peningkatan kualitas pelayanan," katanya.
Menurut Deddy, ada 13 prioritas kerja Kanwil BPN Jatim. Pertama, mengenjot legalisasi aset (prona, redistribusi), legalisasi aset lintas sektor, (UKM, nelayan, masyarakat berpenghasilan rendah) tahun 2013.
"Ini merupakan komitmen kuat terhadap instruksi Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2013 dan kami pastikan evidence ada di komputerisasi kantor pertanahan," ujarnya.
Kedua, penyelesaian sengketa konflik pertanahan dengan mengedepankan mediasi untuk mencari penyelesaian "win-win solution". Ketiga, menjaga hubungan baik dengan pemerintah Propinsi Jatim dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Keempat, meningkatkan koordinasi dengan BUMN di Propinsi Jatim dalam rangka identifikasi, penataan dan legalisasi aset tanah BUMN. Kelima, menjaga hubungan baik dengan muspida dan instansi vertikal lainnya di Jatim.
Keenam, menjaga hubungan baik dengan partner kerja BPN (notaris/PPAT) untuk mewujudkan pelayanan pertanahan yang cepat, tepat dan transparan.
Ketujuh, memberikan prioritas dalam legalisasi aset tanah milik negara (pemerintah pusat, propinsi, kabupaten/kota) dan Badan Sosial Keagamaan di Jatim. Kedelapan, meningkatkan kekompakkan (team work) bagi seluruh pegawai.
Kesembilan, konsisten terhadap aturan dan optimalisasi pelayanan pertanahan.
Kesepuluh, mengimplementasikan komputerisasi kantor pertanahan berbasis web. Kesebelas, meningkatkan pelayanan pertanahan cepat, tepat, transparan dan akuntabel.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: