Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) menghadirkan lima orang berbakat mulai pengusaha cilik hingga penyandang disabilitas yang sukses mengembangkan kemampuannya untuk memberi motivasi bagi generasi penerus bangsa di hari pahlawan ke-78.

“Lima orang ini sebagai cerminan kepada anak bangsa semuanya agar tidak menyerah, seberat dan sesulit apapun rintangan yang dihadapi,” kata Mensos Tri Rismaharini dalam sambutannya pada acara peringatan hari pahlawan 2023 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Jumat.

Mensos pun mengenalkan satu per satu kelima orang tersebut dengan masing-masing bakat yang mereka miliki untuk membangkitkan semangat 176 anak dari berbagai wilayah yang hadir langsung maupun yang menyaksikan secara daring.

Adapun orang berbakat tersebut diantaranya adalah Sisi, seorang anak yang tidak bisa melihat tetapi berhasil membuktikan kesuksesannya dengan bakat bernyanyi untuk mengisi sejumlah acara dan program televisi.

Baca juga: Mensos perjuangkan peningkatan status pendamping PKH setara ASN

Baca juga: Hari Pahlawan, Mensos tegaskan perangi kemiskinan dan kebodohan


Kemudian, pengusaha cilik asal Surabaya Jason Surya Tamin yang sejak umur 13 tahun telah melebarkan sayap dalam bidang bisnis kuliner. Saat ini, Ia telah membuka dua gerai sekaligus dan mempekerjakan 30 orang karyawan, keuntungan yang didapatkan mencapai Rp15–Rp20 juta dalam sebulan.

Serta satu di antaranya adalah Gading, penyandang disabilitas fisik asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang merupakan pedagang makanan dan minuman ringan dengan mengelilingi kota menggunakan sepeda kayu roda tiga.

Atas kegigihannya, Gading mendapat bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kemensos berupa motor roda tiga yang disesuaikan dengan kondisi fisiknya. Kini, penghasilan Gading mampu mencapai Rp1 juta per hari.

Mensos mengatakan bahwa dirinya kagum akan perjuangan dan pencapaian yang dilakukan anak-anak tersebut. Keterbatasan yang dimiliki, kata dia, tak menjadi penghalang bagi mereka untuk terus berjuang mencapai impian dan kesuksesan.

“Saya terus terang kagum terhadap perjuangan mereka ini, dan saya harap dapat memberikan contoh bahwa mereka saja yang kondisi seperti itu bisa berjuang dengan sungguh-sungguh dan berhasil,” ucapnya.

Menurutnya, perjuangan dan semangat tersebutlah yang harus terus digelorakan untuk menciptakan kesejahteraan, kehidupan yang lebih layak, sehingga terwujud visi Indonesia emas di 2045.

“Kalau yang kemudian orang dalam kondisi normal tidak mau berjuang kemudian, hanya kemudian, mohon maaf, menadahkan tangan, kasihan negara ini karena kemudian tidak menjadi produktif dan akhirnya kemiskinan yang terjadi,” kata Risma.*

Baca juga: Mensos: Bansos PKH sukses tersalur 98,20 persen hingga November

Baca juga: Mensos Risma ajak mahasiswa berperan aktif bangun daerah