Polda Sumatera Selatan pantau dampak kebakaran hutan dan lahan
10 November 2023 18:36 WIB
Asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA/Nova Wahyudi.
Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan menurunkan tim untuk memantau dampak kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Jumat.
Menggunakan helikopter jenis Dauphin AS365 N3, tim Polda Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Dili Yanto berangkat dari Kota Palembang menuju ke wilayah OKI.
"Dari Kota Palembang menuju wilayah Cengal melewati Tulung Selapan, Pampangan, Pangakalan Lampam, kemudian mengarah ke Laut Jawa menuju Cengal," kata AKBP Dili Yanto.
Ia mengatakan bahwa tim kemudian melanjutkan patroli ke Pedamaran Timur, Pedamaran, Kayu Agung, Jejawi, dan Ogan Ilir lalu kembali lagi ke Kota Palembang.
"Kabut asap turun signifikan di wilayah OKI, bahkan tiga hari yang lalu langit biru sangat jelas," katanya seusai melakukan pemantauan.
Menurut dia, kabut asap sudah menipis berkat upaya Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan yang meliputi anggota Manggala Agni serta aparat kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, ia melanjutkan, hujan yang turun sejak awal November 2023 membantu meredakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Namun, dia khawatir kabut asap datang lagi karena sudah tiga hari hujan tidak turun dan titik api kembali muncul di wilayah OKI.
"Wilayah Cengal, Pedamaran, Jungkal kembali muncul titik api," katanya.
Menurut dia, ketiga daerah itu memiliki lahan gambut dengan kedalaman tiga hingga empat meter dan ditumbuhi pepohonan gelam yang jika terbakar menimbulkan banyak asap.
Dia menjelaskan pula bahwa upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah OKI kadang terkendala medan yang susah dilalui.
"Untuk menuju lokasi belum ada akses, bahkan tidak bisa dilalui dengan jalan kaki karena sangat banyak semak belukar," katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan, apabila diperlukan helikopter dioperasikan untuk melakukan pengeboman air dalam upaya pemadaman kebakaran lahan di area-area yang susah dijangkau dari darat.
Dili mengatakan bahwa ada 53 personel kepolisian yang bekerja bersama sekitar 150 anggota Manggala Agni untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Menurut dia, Polda Sumatera Selatan melakukan rotasi personel sepekan sekali dan secara berkala melakukan pemeriksaan kesehatan pada personel yang bertugas menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga:
Karhutla Sumatera Selatan paling luas di Pulau Sumatera
Patroli ditingkatkan untuk cegah karhutla di sekitar Tol Trans Sumatera
Menggunakan helikopter jenis Dauphin AS365 N3, tim Polda Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Dili Yanto berangkat dari Kota Palembang menuju ke wilayah OKI.
"Dari Kota Palembang menuju wilayah Cengal melewati Tulung Selapan, Pampangan, Pangakalan Lampam, kemudian mengarah ke Laut Jawa menuju Cengal," kata AKBP Dili Yanto.
Ia mengatakan bahwa tim kemudian melanjutkan patroli ke Pedamaran Timur, Pedamaran, Kayu Agung, Jejawi, dan Ogan Ilir lalu kembali lagi ke Kota Palembang.
"Kabut asap turun signifikan di wilayah OKI, bahkan tiga hari yang lalu langit biru sangat jelas," katanya seusai melakukan pemantauan.
Menurut dia, kabut asap sudah menipis berkat upaya Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan yang meliputi anggota Manggala Agni serta aparat kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, ia melanjutkan, hujan yang turun sejak awal November 2023 membantu meredakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Namun, dia khawatir kabut asap datang lagi karena sudah tiga hari hujan tidak turun dan titik api kembali muncul di wilayah OKI.
"Wilayah Cengal, Pedamaran, Jungkal kembali muncul titik api," katanya.
Menurut dia, ketiga daerah itu memiliki lahan gambut dengan kedalaman tiga hingga empat meter dan ditumbuhi pepohonan gelam yang jika terbakar menimbulkan banyak asap.
Dia menjelaskan pula bahwa upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah OKI kadang terkendala medan yang susah dilalui.
"Untuk menuju lokasi belum ada akses, bahkan tidak bisa dilalui dengan jalan kaki karena sangat banyak semak belukar," katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan, apabila diperlukan helikopter dioperasikan untuk melakukan pengeboman air dalam upaya pemadaman kebakaran lahan di area-area yang susah dijangkau dari darat.
Dili mengatakan bahwa ada 53 personel kepolisian yang bekerja bersama sekitar 150 anggota Manggala Agni untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Menurut dia, Polda Sumatera Selatan melakukan rotasi personel sepekan sekali dan secara berkala melakukan pemeriksaan kesehatan pada personel yang bertugas menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga:
Karhutla Sumatera Selatan paling luas di Pulau Sumatera
Patroli ditingkatkan untuk cegah karhutla di sekitar Tol Trans Sumatera
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: