Bandara Bali menambah maskapai rute Adelaide sasar wisman Australia
10 November 2023 16:35 WIB
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan dan Plt. Director Operation Batik Air Bendri Mardas saat menyambut pendaratan pertama maskapai rute internasional Adelaide-Denpasar di Badung, Bali, Jumat (10/11/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari.
Badung (ANTARA) - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali menambah lagi layanan maskapai rute internasional maskapai Batik Air yang membuka rute Adelaide (ADL)-Denpasar (DPS) dan sebaliknya, untuk menyasar pasar Australia yang tercatat memiliki wisatawan mancanegara terbanyak kunjungan ke Bali.
“Jadi dengan ini (penambahan maskapai) sudah ada 36 maskapai yang beroperasi untuk internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan total 30 destinasi, Australia ini sendiri adalah market terbesarnya Denpasar dan sudah ada delapan kota yang dilayani dari Bali,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, di Kabupaten Badung, Jumat.
Handy menyebut dari lima kota dengan pengguna layanan tertinggi Bandara Ngurah Rai, tiga di antaranya dari Australia dengan beban di atas 90 persen, yaitu Melbourne, Sydney, dan Brisbane.
Melihat permintaan yang terus meningkat, ia optimistis bahwa pariwisata Bali terus bertumbuh dan Australia sangat menjanjikan, termasuk menggali potensi dari rute Adelaide.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali dari 508.297 kunjungan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai selama September 2023, sebanyak 25,40 persen atau 129.118 kunjungan berasal dari Australia dan menjadi asal wisman tertinggi berdasarkan kewarganegaraannya.
Selain Batik Air, Handy menyebut pesawat lainnya yang melayani rute menuju kota di selatan Australia itu adalah maskapai Jetstar dan Qantas, dan sekarang kota-kota yang sudah bisa dituju dari Bali adalah Adelaide, Darwin, Perth, Brisbane, Melbourne, Sydney, Gold Coast, dan Cairns, jumlah ini bahkan lebih banyak dari sebelum pandemi COVID-19.
Pelaksana Tugas Director Operation Batik Air Bendri Mardas menambahkan untuk maskapai yang digunakan mengangkut penumpang DPS-ADL-DPS secara reguler adalah pesawat Boeing 737-800NG, pesawat generasi modern untuk 12 kelas bisnis dan 150 kursi ekonomi.
Pada pendaratan perdananya tadi, mereka mengangkut 5 penumpang kelas bisnis dan 52 penumpang kelas ekonomi, dengan nomor penerbangan ID-6012, dan selanjutnya akan beroperasi reguler tiap Senin dan Jumat.
Bendri mengatakan pihaknya membuka kembali rute ini setelah sempat berjalan sebelum pandemi COVID-19, sepakat dengan General Manager Bandara Ngurah Rai ia melihat potensi besar dari Australia.
“Kami melihat arahnya seperti itu ada potensi besar, ini memberikan akses juga untuk penerbangan lanjutan Batik Air, seperti langsung dari Bangkok dan Singapura menuju Denpasar diharapkan juga ada lanjutan penerbangan ke Australia,” ujarnya pula.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai: Penerbangan ke Bandung berubah jadi ke Kertajati
Baca juga: Bandara di Bali mulai beralih ke sistem pembayaran parkir tanpa awak
“Jadi dengan ini (penambahan maskapai) sudah ada 36 maskapai yang beroperasi untuk internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan total 30 destinasi, Australia ini sendiri adalah market terbesarnya Denpasar dan sudah ada delapan kota yang dilayani dari Bali,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, di Kabupaten Badung, Jumat.
Handy menyebut dari lima kota dengan pengguna layanan tertinggi Bandara Ngurah Rai, tiga di antaranya dari Australia dengan beban di atas 90 persen, yaitu Melbourne, Sydney, dan Brisbane.
Melihat permintaan yang terus meningkat, ia optimistis bahwa pariwisata Bali terus bertumbuh dan Australia sangat menjanjikan, termasuk menggali potensi dari rute Adelaide.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali dari 508.297 kunjungan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai selama September 2023, sebanyak 25,40 persen atau 129.118 kunjungan berasal dari Australia dan menjadi asal wisman tertinggi berdasarkan kewarganegaraannya.
Selain Batik Air, Handy menyebut pesawat lainnya yang melayani rute menuju kota di selatan Australia itu adalah maskapai Jetstar dan Qantas, dan sekarang kota-kota yang sudah bisa dituju dari Bali adalah Adelaide, Darwin, Perth, Brisbane, Melbourne, Sydney, Gold Coast, dan Cairns, jumlah ini bahkan lebih banyak dari sebelum pandemi COVID-19.
Pelaksana Tugas Director Operation Batik Air Bendri Mardas menambahkan untuk maskapai yang digunakan mengangkut penumpang DPS-ADL-DPS secara reguler adalah pesawat Boeing 737-800NG, pesawat generasi modern untuk 12 kelas bisnis dan 150 kursi ekonomi.
Pada pendaratan perdananya tadi, mereka mengangkut 5 penumpang kelas bisnis dan 52 penumpang kelas ekonomi, dengan nomor penerbangan ID-6012, dan selanjutnya akan beroperasi reguler tiap Senin dan Jumat.
Bendri mengatakan pihaknya membuka kembali rute ini setelah sempat berjalan sebelum pandemi COVID-19, sepakat dengan General Manager Bandara Ngurah Rai ia melihat potensi besar dari Australia.
“Kami melihat arahnya seperti itu ada potensi besar, ini memberikan akses juga untuk penerbangan lanjutan Batik Air, seperti langsung dari Bangkok dan Singapura menuju Denpasar diharapkan juga ada lanjutan penerbangan ke Australia,” ujarnya pula.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai: Penerbangan ke Bandung berubah jadi ke Kertajati
Baca juga: Bandara di Bali mulai beralih ke sistem pembayaran parkir tanpa awak
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: